SERANG – Pasca satu bulan lebih diterjang bencana alam tsunami, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang mulai melakukan pembangunan di wilayah terdampak yakni Cinangka dan Anyer. Pembangunan sendiri dimulai dari Pasauran dan site plannya sedang dimatangkan.
Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah membenarkan hal tersebut. Kata dia, hari ini sudah rapat dengan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) dan mendapatkan data yang akurat terkait jumlah kerusakan yang ada. Untuk rumah ada 39 yang hancur sedangkan warung ada 251 yang rusak.
“Hari ini pembangunan sudah dilakukan. Kami memakai dana Tak Terduga (TT) untuk melakukan perbaikan. Nilainya untuk rumah dianggarkan Rp 40 juta sedangkan warung Rp 7 juta,” paparnya.
Sedangkan Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa menjelaskan, khusus untuk warung tengah dilakukan upaya peminjaman lahan di sebelah kiri karena di sebelah kanan sudah tidak boleh dipakai berjualan lagi.
“Kita hindari kerusakan parah bila diterjang tsunami lagi. Langkah anstisipasi saja. Kini Pemkab Serang dengan pihak pemilih tanah baik dari swasta maupun pribadi sedang melakukan penjajakan tersebut,” katanya.
Disampaikannya, pemilik warung yang direlokasi, diminta untuk menandatangani perjanjian. Isinya sendiri, bila mana sang pemilik lahan ingin menggunakan tanahnya, maka dengan sukarela pedagang pindah tanpa meminta pergantian rugi atau apapun juga.
“Itu tanah bukan jadi haknya pedagang. Harus dipahami bersama. Namun untuk pembangunan warungnya tidak usah khawatir. Gratis semuanya yang bayar Pemkab Serang,” tegasnya.
Pandji berharap, dengan dilakukannya perbaikan, perekonomian masyarakat di wilayah terdampak bisa pulih kembali. “Terus terang, akibat dihantam tsunami, perekonomian di Cinangka dan Anyer sempat mati suri. Pengunjung di kawasan wisata hampir tidak ada. Ayo bangkit kembali, saya yakin kita bisa tegar menghadapi semuanya. Apalagi semuanya bahu membahu untuk memperbaiki kerusakan yang ada,” tutup Pandji.(anm)