Jakarta – Ganda campuran Indonesia sedang genting setelah kehilangan Debby Susanto dan Liliyana Natsir. Apalagi, dipepet kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo.
Debby dan Liliyana pensiun secara bersamaan. Mereka memilih untuk pamitan di Indonesia Masters 2019 pada 27 Januari lalu.
Apes bagi Tontowi Ahmad, Butet membiarkan dia ‘jomblo’ setelah sewindu bersama-sama. Dia masih coba-coba pasangan.
Padahal, ada waktu sekitar empat bulan sejak Asian Games 2018 di Jakarta, sebagai ajang bayangan perpisahan Liliyana, untuk mencari pasangan bagi Owi. Situasi ini berbeda 180 derajat dengan ‘tangan besi’ pelatih pelatnas Cipayung ganda campuran, Richard Mainaky, saat menceraikan Liliyana dengan Nova Widianto pada 2010.
Menjelang Asian Games 2010 Guangzhou, mereka justru dipisah. Penampilan Nova bukannya sudah buruk banget. Tapi, dinilai sulit mengimbangi kecepatan pemain-pemain muda.
Medali emas ganda campuran di Olimpiade, tidak secepat perkiraan, namun ambisi tercapai pada Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.
Nah, kini tanpa pebulutangkis asal Manado, ganda campuran seperti kehilangan kartu as (kartu paling digdaya dalam permainan kartu remi). Padahal, sejak 2004, adalah penjaga gengsi Merah Putih. Bahkan, ketika nomor lain naik turun, ganda campuran konsisten naik podium tertinggi di ajang bergengsi.
Rencana untuk coba-coba sempat dirancang, di mana akan tampil dengan Winny Oktavina Kandow pada dua turnamen di 2018. Tapi, hanya ada di atas kertas.
Tontowi malah pernah dipasangkan dengan Debby Susanto, yang jelas-jelas berniat pensiun di awal 2019.
Praveen, pasangan Debby, sedikit lebih beruntung. Sebelum benar-benar ditinggal, pasangannya saat menjadi juara All England 2016 dan emas SEA Games 2015 di Singapura, sudah menjalani penjajakan dengan Melati Daeva Oktavianti.
Duet Praveen dan Melati memang belum menghasilkan medali apapun, namun cukup menjanjikan. Kini berada di peringkat ke-16 dunia. Prestasi terbaik dicatatkan di India Terbuka 2018 sebagai runner-up.(detik.com)