SERANG – Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Tata Bangunan (DPKPTB) Kabupaten Serang di bawah kepemimpinan Irawan Noor berhasil mencatat prestasi dalam melaksanakan program-program kerja yang telah disusunnya. Dengan kerja tim yang solid serta kerja-kerja yang terukur dan terarah seluruh program kegiatan yang ada di DPKTPB terealisasi dengan baik. Tidak hanya itu, progres pembangunan pun berjalan lebih cepat.
SANITASI BERKUALITAS TERWUJUD
Dalam bidang sarana dan prasarana air bersih pedesaan, dari 15 paket kegiatan baik yang pengerjaannya melalui lelang maupun yang pengadaan terealisasi seluruhnya dan tidak ada yang gagal lelang. Sedangkan pada triwulan ketiga progres pembangunan rata-rata telah mencapai 70 sampai dengan 75 persen untuk yang pengerjaannya melalui melalui lelang. Sedangkan yang melalui pengadaan rata-rata sudah mencapai 40 sampai 50 persen.
“Alhamdulillah baik yang lelang maupun yang pengadaan melalui EPL (elektronik pengadaan langsung) semua paket kegiatan pengerjaannya sudah berjalan,” kata Kepala DPKPTB, belum lama ini.
Kemudian terkait dengan pembangunan sarana dan prasarana sanitasi dari delapan paket kegiatan yang ada sudah terlaksana dengan dengan progres pengerjaan telah mencapai 70 persen. Dalam melakukan pembangunan sarana dan parasarana sanitasi DPKPTB juga melakukan pendampingan program sebagai penunjang ketua Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) yang berpusat di Kecamatan Pamarayan dan di Kecamatan Bandung.
“Untuk pendampingan program TMMD kita membuat MCK (mandi cuci dan kakus), membuat paving blok, dan membuat drainase,” ungkapnya.
TATA LINGKUNGAN PERDESAAN
Selain melakukan pendampingan program TMMD, DPKPTB juga melakukan program penunjang kegiatan Peningkatan Peran Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) seperti penataan lingkungan pemukiman penduduk pedesaan dengan cara membangun drainase di Desa Pamong, Kecamatan Ciruas, Desa Binuang, Kecamatan Bandung, dan Desa Seuat Jaya, Kecamatan Petir.
Sedangkan untuk program yang menjadi indek kinerja utama (IKU) DPKPTB yakni, program pembangunan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis asyarakat (Pamsimas) dan sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas) yang pengerjaannya melalui swadaya masyarakat dengan didampingi dengan desa dan fasilitator berjalan dengan baik. Terdapat 50 desa lebih yang mendapatkan program tersebut.
GUDANG PUSKESMAS DIGENJOT
Adapun yang terkait dengan pembangunan gedung kesehatan, DPKPTB juga pada tahun ini berhasil membangun gedung Puskesmas Lebakwangi yang saat ini pengerjaannya sedang berlangsung dan ditarget selesai paling lambat 20 Desember. Kemudian melakukan pematangan lahan dan pemasangan tembok penahan tanah (TPT).
“Kita harus menyesuaikan lahannya dulu karena cukup curam. Untuk pembangunan fisiknya insya Allah tahun depan,” tuturnya.
PEMBANGUNAN RUANH KELAS RAMPUNG
Sedangkan dalam Bidang Sarana dan Prasarana Pendidikan DPKPTB berhasil merealisasikan seluruh program pembangunan sarana dan prasarana sekolah di Kabupaten Serang. Sebagai salah satu program prioritas Pemkab Serang yang juga merupakan bagian dari indek pembangunan manusia (IPM), DPKPTB berkomitmen membangun dan melakukan perbaikan sarana pendidikan, baik sarana pendidikan formal maupun nonformal.
Pada tahun ini, seluruh paket kegiatan pembangunan sarpras pendidikan juga berhasil dilelangkan oleh Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Pemkab Serang. Terdapat 70 paket kegiatan yang pengerjaannya melalui tender dan 40 paket kegiatan yang pengerjaannya melalu ipenunjukan langsung (PL).
“Alhamdulillah seluruh paket kegiatan yang ada di kami berhasil dilelangkan,”ujar Deni Hartono, Kabid Sarana dan Prasarana Pendidikan.
Untuk progres pembangunan sendiri, sampai dengan secara keseluruhan telah mencapai 75 persen, namun beberapa sekolah pembangunannya hampir selesai seperti SDN Sadah di Desa Kaserang, Kecamatan Ciruas. DPKPTB menargetkan pada Oktober dan November seluruh paket kegiatan pembangunan sarana dan prasaran pendidikan sudah selesai dikerjakan.
Untuk memastikan pembangunan memiliki kualitas yang baik, DPKPTB tidak hanya mengandalkan konsultan dalam pengawasannya namun juga memantau langsung proses pengerjaan yang dilakukan oleh pihak kontraktor.
“Saya bisa menghantarkan sampai MC 0, 70 paket kegiatan saya turun semua, sehari tiga sampai empat lokasi. Saya bisa silaturahmi dengan pihak sekolah dan mengenalkan kepada mereka siapa pelaksana dan konsultan yang mengerjakan sekolah mereka,”ujarnya.
Tidak adanya paket kegiatan yang gagal lelang dan sekolah yang batal dibangun dan direhab karena semua pegawai memiliki rasa tanggungjawab yang penuh, dari mulai perencanaan sampau dengan pelaksanaan teknis.
“Mudah-mudahan DPA (dokumen pelaksanaan anggaran) 2020 sudah final, lokasinya juga sudah ditetapkan supaya kita bisa lebih awal lagi sekitar Januari sudah bisa melakukan lelang,” paparnya. (adv)