SERANG – Pasca meloloskan enam atlet ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 Papua, Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (Pengprov POBSI) Banten langsung berbenah. Mereka pun mewacanakan akan mengirim atlet ke Malaysia.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Pengprov POBSI Banten, John Hendrik. Kata dia, evaluasi internal setelah tampil di babak prakualifikasi PON, mental bertanding atlet harus ditingkatkan dengan mencari pelatih andal kusus untuk nomor snooker.
“Makanya, kami berfikir ingin mengirim atlet snooker atas nama Adhi Braja Falachi ke Malaysia. Biar dia latihan itensif dengan pelatih kelas dunia di sana,” papar John kepada awak media, hari ini.
Hanya saja, keberangkatan ke Negeri Jiran itu tidaklah mudah. Selain harus memikirkan harga menyewa pelatih yang cukup mahal, kebutuhan hidup atlet Banten di negara orang tersebut perlu diperhitungkan.
“Omongan awal saya dengan Braja sih, nantinya bila dana pelatih dari KONI Banten turun, akan saya tambahin demi mendapatkan jasa pelatih top. Namun, untuk biaya kehidupan di Malaysia, atlet yang nanggung sendiri. Kita sama-sama berjuang. Pengprov POBSI Banten sudah berkorban, atlet pun berkontribusi,” tuturnya.
Tapi, semuanya masih sekedar gambaran saja. Belum keputusan final. “Nanti pengurus akan rembukkan lagi. Semoga ada solusi terbaik supaya biliar mampu meraih medali di Papua tahun depan,” inginya.
Sekedar informasi, di PON XX/2020 Papua nanti, enam pebiliar Banten yang akan bertanding adalah Putrini Sianturi (bola single sembilan putri), Ayu Wulan Ganesha (bola single sembilan putri), Ari Karaya (single bola sembilan putra), Devi Oktora (single bola 15 putri), Ari Apriden (single bola 15 putra), dan Adhi Braja Falachi (bola single English billiard atau snooker putra).(muh)