Setelah sukses menggelar pelatihan bersama Jakarta Rescue pada 10 – 11 Agustus lalu, Lembaga kemanusiaan dan kebencanaan Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) kembali menggelar pelatihan Urban SAR (USAR) di Pusdiklat Jakarta Rescue, Citeko Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor pada Kamis, 19 September 2024 dengan mendatangkan delapan Instruktur ahli SAR PUI Perancis.
Urban Search and Rescue (USAR) adalah operasi penyelamatan yang dilakukan di lingkungan perkotaan yang mengalami bencana, seperti gempa bumi, ledakan, banjir, atau runtuhnya bangunan. Tujuan utama dari USAR adalah mencari, menemukan, dan menyelamatkan orang-orang yang terjebak atau terperangkap di bawah reruntuhan atau di area yang sulit dijangkau.
Tim USAR terdiri dari individu-individu yang terlatih khusus dalam teknik pencarian dan penyelamatan di lingkungan yang berbahaya, termasuk runtuhan bangunan, puing-puing, dan area dengan akses terbatas. Tim ini sering kali melibatkan petugas pemadam kebakaran, personel medis, insinyur, dan anjing pelacak.
Pelatihan USAR yang akan berlangsung hingga Selasa 24 September 2024 ini dibuka oleh Ketua Umum Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) Endang Sudrajat, ST, MT.
Dalam sambutannya Endang Sudrajat mengatakan, pelatihan ini diselenggarakan dengan tujuan memperkuat kapasitas personel USAR dalam penangan bencana khususnya di wilayah urban (perkotaan) serta memanfaatkan teknologi drone secara efektif dalam operasi pencarian dan penyelamatan.
“Kita memahami bahwa Indonesia adalah negara yang rawan bencana, mulai dari gempa bumi, banjir, hingga kebakaran. Oleh karena itu, kehadiran teknologi dan kemampuan yang lebih mutakhir, seperti operasi drone dalam penanganan bencana, sangatlah diperlukan,” kata Endang Sudrajat.
Ketua Umum UAR menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para instruktur dari PUI Prancis yang telah hadir untuk berbagi pengetahuan dan keterampilan mereka. Kerjasama internasional seperti ini sangat penting untuk memperkuat kemampuan personel UAR dalam merespons situasi darurat dengan cepat dan efektif.
Endang Sudrajat berharap para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Pelajari dan pahami setiap materi yang disampaikan, karena kemampuan dan pengetahuan yang akan kalian peroleh di sini bukan hanya bermanfaat bagi diri kalian sendiri, tetapi juga bagi masyarakat yang membutuhkan pertolongan dalam situasi krisis.
Mulai hari ini hingga Selasa pekan depan (24/9) sebanyak 60 peserta pelatihan dari berbagai Korwil UAR seIndonesia selain mendapat pengetahuan dan keterampilan bidang USAR mereka juga dilatih bidang Medical Rescue, Logistik dan Drone Disaster Operation yang sangat berguna bagi operasi pencarian dan penyelamatan korban bencana khususnya di perkotaan oleh Tim Instruktur PUI Perancis.
Pelatihan ini juga diikuti utusan dari Wanadri, Pusat Krisis dan Kegawatdaruratan dan Kesehatan Daerah (PK3D) DKI , BPBD Daerah Khusus Jakarta (DKJ). Turut hadir dua utusan Mabes Polri. sebagai observer.
PUI (Pompiers De L’urgence Internationale) adalah organisasi penyelamatan asal Prancis pertama, Lisensi PBB (USAR Fra-01) dan ke-20 dunia yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam operasi penyelamatan dan penanggulangan bencana di berbagai belahan dunia.
Organisasi PUI yang didirikan dan dipimpin Philippe Besson merupakan Tim SAR Internasional kategori menengah terdaftar sebagai anggota International Search and Rescue Advisory Group (INSARAG) organisasi di bawah PBB.
Philippe Besson datang ke Indonesia bersama isterinya, Marie Christelle Besson (Manajer Pusdiklat PUI/Logistics squad leader) dan enam rekannya, masing-masing Jean Francois Gatti (USAR Squad Leader), Stephane Giacoletto (USAR Squad Leader), Willy Guerin (Drone Specialist and Trainer), Jocelyne Leyssenne (Nurse Trainer), Gilles Vitry (USAR Squad Leader/Logistics), dan Florent Yvernaud (USAR Squad Leader).
Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) merupakan organisasi relawan atau swadaya masyarakat yang bergerak di bidang kemanusiaan, khususnya dalam penanggulangan bencana dan upaya penyelamatan di berbagai wilayah di Indonesia.
UAR senantiasa mendedikasikan kegiatannya dalam berbagai bencana, musibah, dan pelanggaran kemanusiaan di wilayah manapun dan dalam situasi apapun tanpa membedakan suku, agama dan ras. Di lingkup nasional dan internasional UAR terjun langsung dalam operasi kemanusiaan, dipertemukan dan disandingkan dengan pihak-pihak yang bersedia menerima dan membantu UAR dengan tangan terbuka.
Ukhuwan Al-Fatah Rescue didirikan pada tahun 2004 ketika terjadi bencana Tsunami Aceh oleh H. Muhyiddin Hamidy dengan Ketuanya yang pertama H. Bustamin Uce. Lembaga UAR berkantor pusat di Bogor, Jawa Barat. Keberadaan Ukhuwah Al-Fatah Rescue (Yayasan) sudah terdaftar di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bogor dan telah mengikuti beberapa kegiatan kolaborasi Pemerintah Daerah dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).
Untuk meningkatkan kualitas kemampuan para rescuernya, UAR bekerja sama dengan Badan SAR Nasional (BASARNAS), Kementerian Sosial (Kemensos), Jakarta Rescue, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), tergabung dalam Forum Kordinasi Potensi Pencarian dan Pertolongan (FKP3) dan organisasi lain yang sejalan dengan visi dan misi UAR.
Pada Juli 2011 UAR mengikuti Regional Meeting Tim Rescue seluruh dunia di bawah naungan UN PBB yang bernama INSARAG (International Search and Rescue Advisory Group). UAR sudah terjun ke berbagai tempat bencana alam baik di dalam maupun di luar negeri, seperti Tsunami Aceh, Banjir Bandang Sumatera Barat, Gempa dan Tsunami Pangandaran, Gunung Merapi Yogyakarta, Banjir Jakarta, Jawa Tengah, Gempa Padang, Gempa Nepal, Gaza Palestina, dan lain-lain. (Dhan)