JAKARTA – Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-22 sudah menjuarai Piala AFF 2019. Namun itu bukan tujuan utama, kompetisi tersebut hanya ajang persiapan dalam menyongsong Piala AFC U-23.
“Dari lima partai yang dihadapi di AFF kemarin, kita tanpa terkalahkan. Tetapi baru awal dari pekerjaan besar yang ditugaskan. Tugas kami setelah AFF ada AFC dan SEA Games untuk meraih medali emas,” tutur coach Indra Sjafri.
Ini pula sebabnya posisi para pemain di skuad belum aman. Masih bisa digusur pemain lain yang lebih siap.
Hal tersebut terlihat dari keputusan mantan pelatih Bali United yang memanggil tujuh pemain untuk diseleksi. “Tidak jamin pemain di AFF aman, yang jamin kualitas mereka sendiri,” ujarnya.
Tujuh pemain tambahan yang masuk seleksi terdiri dari Ezra Walian (RKC Waalwijk), Egy Maulana Vikri (Lechia Gdansk), Saddil Ramdani (Pahang FA), TM Ichsan (Bhayangkara FC), Mahir Radja Djamaoeddin (Bhayangakara FC), Kadek Raditya (Madura United), dan Feby Eka Putra (Bali United).
Semuanya dipanggil agar persaingan semakin kompetitif. Dengan begitu skuad Garuda diharapkan semakin kuat.
“Pemanggilan tujuh pemain tentu agar kompetitif. Kedua saya melihat ada beberapa posisi harus kita cari pemain lain,” terangnya.
Hanya saja, hingga sekarang, dirinya masih menanti kepastian striker Ezra. Tapi, bukan berarti ada tiket cuma-cuma. Tetap harus bersaing dengan pemain depan yang sudah hadir sesuai jadwal, seperti Marinus Wanemar dan Dimas Drajad.
“Ezra belum dibalas suratnya. Tapi, yang pasti harus bersaing dengan striker lain karena saya sama sekali belum kenal dirinya. Karena, dia belum pernah masuk dalam game plan saya,” tegasnya.
Kualifikasi Piala Asia U-23 Grup K dimulai 22-26 Maret. Merah Putih berebut juara agar betul-betul aman (juga disediakan tiket untuk lima runner-up terbaik dari sepuluh grup) dengan Thailand, Vietnam, dan Brunei Darussalam.(net)