Jakarta – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memastikan bahwa kata ‘kafir’ memang ada di dalam Alquran. Namun, karena masyarakat saling menghormati, kata ‘kafir’ jarang diucapkan terhadap orang lain.
“Saya kira jarang orang berbicara kafir,” kata JK di Balai Kota Surakarta, Jalan Jenderal Sudirman, Solo, Senin (4/3/2019).
JK mengingatkan masyarakat harus saling menghormati. Dia meminta masyarakat tidak melontarkan kata tersebut terhadap kelompok lain.
“Bahwa di situ ada di Alquran iya pasti. Tapi kita saling menghormati satu sama lain, sehingga tidak pernah menyebut bahwa kau kafir,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU Said Aqil dalam acara Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Ponpes Miftahul Huda Al Azhar, Citangkolo, Banjar, Jawa Barat, mengisahkan istilah kafir berlaku ketika Nabi Muhammad di Mekah untuk menyebut orang yang menyembah berhala, tidak memiliki kitab suci, dan agama yang benar.
“Tapi, ketika Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, tidak ada istilah kafir bagi warga Madinah. Ada tiga suku nonmuslim di Madinah, di sana disebut nonmuslim, tidak disebut kafir,” kata Said menjelaskan di lokasi, Jumat (1/3/2019).(detik.com)