LEBAK – Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Adde Rosi Khoerunnisa bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten mensuport para pelaku UMKM lokal di Kabupaten Lebak. Suport yang diberikan kepada pelaku UMKM lokal berupa pelatihan digital marketing dan tata boga bagi industri rumahan perempuan.
“Hari ini kita bersama DP3AKKB Provinsi Banten, mengunjungi kegiatan pelatihan dan pembinaan yang berbasis digital. Kita tahu bahwa di era pandemi ini UMKM dan dilandasi digital dengan online ini merebak, Oleh karena itu dengan adanya pelatihan ini, mudah- mudahan ya bisa membantu mensuport para UMKM lokal di Kabupaten Lebak,”kata Adde Rosi yang juga selaku istri Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy kepada wartawan di Aula Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak, Rabu (25/11/2020)
Lebih lanjut Adde menjelaskan, melalui pelatihan digital dapat mensuport para UMKM untuk bagaimana bisa memasarkan barang dagangannya melalui online. Kemudian juga, bisa mencari inovasi hal-hal yang lainnya.
“Itu juga terkait tentang di internet. Sehingga mudah-mudahan di era pandemi ini justru para UMKM ini yang membantu pemerintah keluar dari resesi ini,”katanya.
Adde berkeinginan, agar perempuan Provinsi Banten ,yang memang mempunyai kemampuan bisa berjualan secara online.
“Ini bisa mandiri secara ekonomi karena kalau sudah mandiri secara ekonomi harkat dan martabat perempuan juga terangkat. Diakui oleh keluargamya suaminya, sehingga bisa menafkahi dirinya sendiri, sehingga tidak berpangku terhadap kaum pria,”katanya.
Ditempat yang sama Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten, Hj. Sitti Ma’ni Nina menuturkan, bahwasannya kegiatan pelatihan digital marketing dan tata boga, salah satunya terkait pemberdayaan perempuan karena program unggulan dari pemerintah pusat harus sejalan juga dengan program di daerah.
” jadi dengan kegiatan ini, yang pertama mendukung visi misi pak Gubernur mendukung juga visi misi dari daerah Kabupaten, Kota, dan juga harus akselerasi dengan desa. Sehingga apa yang menjadi program-program prioritas terkait peningkatan SDM, khususnya perempuan, peningkatan skil dan sebagainya ini menjadi salah satu tugas pokok dan fungsi, sehingga pada hari ini harapan kita bahwa dimasa pandemi keberadaan wirausaha perempuan tetap jalan, terlebih lagi sekarang di masa pandemi tu mempercepat terkait dengan go digital yang harus masiv kepada semua orang,”katanya.
Nina menegaskan, para peserta pelatihan diajarkan juga terkait dengan pemasaran secara online. Hal itu untuk mempermudah pelaksanaan penjualan.
“Dan diluar itu juga kita harus menggali inovasinya, kreatifitasnya, kolaborasinya dan bagaimana dia (pelaku UMKM) memperhitungkan resikonya dan dia (pelaku UMKM) harus mandiri karena talenta perempuan itu apapun yang dia kerjakan itu sebetulnya bisa menghasilkan baik untuk keluarganya sendiri, dan kalau lebih buat orang lain. Nah ini dimulai kit acoba sekarang ini apa sudah dilakukan diberikan semangat untuk tumbuh kembali kewirausahaannya karena ada informasi dari Menteri Keuangan ya ternyata Indonesia mampu menjadi ke-dua dari China untuk mempetahankan pertumbuhan ekonomi, ya salah satunya ini, karena UMKM,”katanya.
Nina melihat, kewirausahaan perempuan itu resikonya kurang karena mereka dibutuhkan setiap saat. Salah satu contohnya itu penjual emping yang di masa pandemi tidak begitu signifikan terkena dampak.
“karena emping, tetap ada yang pesan ada yang makan ada yang buat oleh- oleh. Nah itu dijaga, jadi pada saat sekarang kita mencoba meningkatkan khususnya skil kewirausahaan perempuan ya ternyata ini salah satu poin mendukung, bagaimana pengurangan kemiskinan pengangguran dan paling penting produktifitas perempuan itu ada,”katanya.
Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak Dedi Lukman Indepur menuturkan, pelaksana kegiatan pelatihan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten,”jumlah peserta pelatihan sebanyak 40 orang. Salah satu pelatihannya cara packaging, buat logo dan sebagainya,”katanya. (Dhan)