TANGERANG – Suasana haru terasa saat prosesi pemakaman korban kecelakaan maut rombongan santri, Isak tangis pun pecah ketika Ahmad Sofyan Sohri satu dari korban dikebumikan di Pemakaman Karang Mulya, Karang Tengah, Kota Tangerang pada Senin (26/11/2018).
Derai air mata keluarga tak bisa dibendung saat jenazah Sofyan hendak dishalatkan hingga pemakaman.
KH Rasyid selaku pimpinan Ponpes mengatakan, Sofyan merupakan anak didik dari KH Noval yang tidak lain merupakan sahabatnya.
Pada insiden ini Rasyid mengatakan korban datang bersama dengan teman lainnya.
“Sofyan ini ketika kemarin menghadiri Maulid di Ponpes, saya tuntun dan memang niat. Dan kedatangan dia di itu untuk menambah iman. Insha Allah karena kerinduan yang besar dan rasul sangat merindukan dia Insha Allah dia akan mendapat syafaat,” ujarnya.
Bahkan, Rasyid menambahkan, hingga saat ini guru pimpinan Ponpes Miftahul Huda tempat Sofyan mengajar masih dalam keadaan duka yang mendalam.
“Bahkan gurunya KH Noval sangat terpukul sekali. Insha Allah kita bersaksi akan kebaikan beliau,” katanya.
Kapolrestro Tangerang, Kombes Harry Kurniawan menambahkan, turut mengantar korban hingga ke tempat pemakamannya.
“Orang yang meninggal pada saat menuntut ilmu, apalagi ilmu agama maka dia dalam keadaan mati syahid,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, para santri asal Ponpes Miftahul Huda pimpinan KH Noval ini mengalami kecelakaan setelah menghadiri acara maulid di Ponpes Pimpinan KH Rosyid, di Karang Tengah, Kota Tangerang.
Menurutnya, setelah kecelakaan tersebut terjadi pihaknya terus menerus melakukan pengawalan terhadap korban maupun perkembangan kasus ini.
“Saya sudah perintahkan seluruh jajaran untuk dampingi. Mulai dari santri dan korban yang meninggal, ini harus kita kawal,” ucapnya.
Harry menyebut jajarannya sangat terpukul dan berduka. Dirinya meminta pihak keluarga dapat bersabar dan mengikhlaskan kejadian ini.
“Saya sangat berempati yang mendalam atas insiden ini. Kami berharap keluarga bisa bersabar dan menerima apa yang sudah terjadi,” pungkasnya. (Tribunnews/Dhan)