SERANG – Wakil Bupati (Wabup) Serang Pandji Tirtayasa meminta kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Serang untuk mengoptimalkan capaian penerimaan Zakat Infaq Sodaqoh (ZIS).
Maka, perlunya untuk terus menggali potensi ZIS yang ada di Kabupaten Serang.
“Saat ini capaian Baznas sudah Rp 15 miliar, secara nominal angka tersebut besar, namun dilihat dari potensi zakat masih belum tergarap semua. Makanya kita harus meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi zakat,” ucap Pandji, kemarin.
Terutama, sebut Pandji, potensi dari karyawan perusahaan yang belum tergarap. Padahal di sana sudah dibentuk UPZ (Unit Pengumpul Zakat) namun belum optimal. “Seperti Nikomas kan karyawan ada sekitar 60 ribuan, kita berasumsi dari 60 ribu yang dikeluarkan baik zakat, infak dan sodaqoh nya 20 ribu saja, satu perusahaan bisa satu miliar. Ini belum intensif penggarapannya, belum perusahaan lain yang padat karya,” katanya.
Oleh karenanya, ia meminta agar Baznas menggalakkan penarikan ZIS di perusahaan. Jika sekarang penerimaan Zakat ibaratnya berburu di kebun binatang, sebab untuk zakat ASN tinggal potong saja. “Yang sekarang kita harus berburu ke alam bebas. Jika perusahaan tergarap satu miliar rupiah setahun, satu perusahaan bisa Rp 12 miliar belum dari PNS Rp 15 miliar, itu kalau kita ambil minimal saja, apalagi kalau hitungan menengah. Potensi masih banyak belum tergarap,” terangnya.
Sementara Ketua Baznas Kabupaten Serang Badrudin mengaku sudah berupaya memberikan sosialisasi dengan intensif melalui serikat buruh dan pekerja yang tergabung dalam konfederasi pekerja. “Alhamdulillah kami sudah lima serikat buruh dan pekerja yang sudah membuat UPZ,” jabarnya.
Ke depan dia berharap dari UPZ yang terbentuk tersebut bisa ada penerimaan yang masuk. Namun saat ini belum ada penerimaan dari UPZ karyawan, dirinya memaklumi sebab para karyawan sedang berjuang untuk meningkatkan gajinya.
“Kami dari Baznas berdoa semoga perjuangan serikat buruh dan pekerja berhasil dan ditanggapi pemerintah dengan baik,” jelasnya.
Badrudin menerangkan, dari UPZ yang sudah dibentuk, potensi karyawannya ada sekitar 150 ribu anggota. Ia berestimasi, jika 100 ribu saja karyawan yang bayar infaq mininal lima ribu rupiah maka satu bulan sudah lima miliar rupiah.
“Tapi kami menyadari untuk meyakinkan para buruh agar bayar zakat tidak mudah, tapi kami terus berupaya dengan kontinyu, strategi yang bijak akan terus sosialisasi agar mau bayar infak ke Baznas,” ujarnya.
Sedangkan dalam kegiatan Milad Baznas, pihaknya telah melakukan sejumlah rangkaian acara bakti sosial. Yakni memberikan bantuan paket sembako untuk 200 orang fakir miskin, paket sekolah dan uang untuk 200 anak, donor darah untuk 30 orang dan bantuan pada lembaga keagamaan. “Yang dikeluarkan untuk baksos sekarang ini itu sebanyak Rp 167 juta, tapi untuk bantuan Kecamatan Lebak Wangi didistribusikan Rp 330 juta,” tutupnya.(muh)