SERANG – Dalam sepekan terakhir, banjir dua kali merendam rumah-rumah di Desa Bojonegara dan Desa Margagiri, Kecamatan Bojonegara.
Yang terbaru pada Selasa (7/1/2020). Dari hasil pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, sebanyak 248 rumah terendam air dengan ketinggian antara 80 sampai 120 sentimeter. Selain merendam rumah, banjir juga merendam sarana dan prasarana pendidikan.
Banjir terjadi mulai pukul 05.30 WIB dan merendam kantor Kecamatan Bojonegara, SMAN Bojonegara, kantor Desa Margagiri, dan kantor Desa Bojonegara.
Banjir disebabkan curah hujan yang tinggi dan meluapnya sungai Gedong di Kampung Masigit, Desa Margagiri serta beberapa saluran air seperti di Kampung Pasar, Desa Bojonegara. Di Kampung Masigit air masih menggenang sampai sore hari.
Melihat daerahnya kerap banjir, sekitar pukul 13.30 WIB, puluhan warga dari Desa Bojonegara dan Desa Margagiri kesal dan melakukan aksi pemblokir Jalan Raya Bojonegara dengan menggunakan ban mobil.
Alhasil menyebabkan kemacetan panjang sekitar tiga kilometer, tepatnya dari kantor Kecamatan Bojonegara sampai dengan pergudangan Permata di Desa Kertasana.
Masyarakat menuntut pemerintah untuk menormalisasi sungai Gedong yang mengalami pendangkalan dan membangun ulang jembatannya.
Warga yang sedang meluapkan kekesalannya tersebut ditemui Wakil Ketua DPRD Kabupaten Serang Mansur Barmawi dan Tati Sumiyati serta Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Serang Riki Suhendar.
Namun warga tetap bertahan dan tidak membuka blokiran. Baru pada pukul 17.00 WIB jalan dibuka kembali oleh warga dibantu petugas kepolisian, setelah tuntutan mereka disetujui Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa yang datang ke lokasi banjir.
“Ini bentuk kekesalan kami masyarakat Bojonegara terhadap banjir yang terus melandak tempat tinggal kami. Tapi sampai sekarang belum ada penanggulan atau mitigasi dari pemerintah kabupaten atau provinsi. Penyebab banjir itu ada persentase perusahaan yang melakukan penyempitan saluran air, tapi kita menuntur agar kali Gedong tersebut dinormalisasi,” kata Mugi Salam, salah seorang warga.
Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa menilai wajar tuntutan yang disampaikan warga Bojonegara tersebut, karena sungai Gedong sudah seharusnya dinormalisasi.(muh)