SERANG – Masih minimnya itensif bagi guru Raudhatul Athfal (RA), membuat Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Serang berupaya mencarikan solusi. Salah satunya dengan meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang menambah anggaran.
Hal ini mencuat saat acara silaturahmi jajaran Kemenag dengan Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah di Tennis Indoor, Setda Pemkab Serang, Selasa (7/1/2019).
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Serang, Tb Syihabudin mengatakan, kenapa dia mengusulkan, karena itensif guru RA dalam satu bulan hanya Rp 150 ribu. Kalaupun ada tambahan, itu murni kebijakan dari kepala sekolah yang bersangkutan.
“Karena masih kecil, makanya kami minta Pemkab Serang untuk bisa menambah itensif bagi 6.000 guru RA di Kabupaten Serang sekarang,” tuturnya.
Ia juga melanjutkan, sampai sekarang hanya 700 guru RA yang sudah memiliki uang sertifikasi, sedangkan sisanya meminta bantuan agar Bupati Serang bisa menindaklanjuti.
“Jadi yang belum aja kita minta ke ibu bupati, sekitar 5.300 guru RA yang belum,” bebernya.
Usulan tersebut langsung disambut positif oleh Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah. Bahkan Tatu berjanji, Pemkab Serang berupaya agar intensif guru RA bisa masuk dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Serang dan bisa memperbaiki infrastruktur lembaga pendidikan Agama di Kabupaten Serang.
“Kita akui bahwa guru Raudatul Athfal ini mendidik anak-anak di Kabupaten Serang dari sisi agamanya,” jelasnya.
Sekadar diketahui, pada 2019, Pemkab Serang memberikan insentif untuk 8.629 guru ngaji dengan total anggaran Rp 8.629.000.000. Selanjutnya insentif untuk 1.165 guru TPQ dengan total anggaran Rp 1.165.000.000. Kemudian Insentif untuk 6.190 guru madrasah diniyah awwaliyah dengan total anggaran Rp 9.682.398.000.
“Jadi kami lihat dulu sisi anggaran, semoga ada luang kosong untuk insentif para guru RA. Bila ada, langsung kami salurkan, tidak usah menunggu apa-apa lagi,” tegasnya.(muh)