TURIN – Pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions, di Allianz Stadium, Rabu (13/3/2019) dinihari, Juventus memiliki pekerjaan rumah yang sangat berat. Di mana harus membalikkan defisit dua gol jika ingin lolos ke fase berikutnya.
Pada leg pertama di markas Atleti, Wanda Metropolitano, Si Nyonya Tua tumbang 0-2. Raksasa Italia menyerah oleh gol-gol dua bek sentral asal Uruguay, Jose Gimenez dan Diego Godin, pada menit 78 dan 83.
Si Zebra belum pernah selamat dari situasi seperti ini. Mereka punya ‘rekor 100 persen’ selalu tersingkir setiap kali menelan kekalahan tandang leg pertama dengan skor 0-2 di kompetisi UEFA.
Sebelumnya sudah lima kali mengalaminya dan lima kali pula gagal membalikkan keadaan di kandang sendiri pada leg kedua hingga akhirnya harus kandas.
La Vecchia Signora masih percaya bisa mampu membalikkan keadaan dan lolos ke perempat final. Aksi comeback Ajax Amsterdam, Manchester United dan Porto pekan lalu menjadi sumber inspirasi.
“Ajax kalah di kandang, tapi bisa menyingkirkan Real Madrid, begitu pula Manchester United dengan Paris Saint-Germain. Jadi kenapa kami tak boleh percaya kalau bisa melakukannya?” kata kiper Wojciech Szczesny.
Semangat Si Hitam dan Putih belum luntur dan juga memiliki kapasitas untuk mewujudkannya. Cristiano Ronaldo adalah salah satu andalannya.
“Dia adalah pemain yang bisa menjadi pembeda di momen-momen seperti ini. Ditambah semua pengalaman dan gol-gol yang telah dicetak di Liga Champions,tim akan membutuhkannya,” imbuhnya.
The Old Lady boleh saja bersemangat. Namun Los Colchoneros besutan Diego Simeone bukanlah lawan yang bisa dikalahkan hanya dengan bermodal semangat.
Pertahanan yang solid, pressing ketat, organisasi permainan yang rapi, serta serangan balik yang cepat dan mematikan telah menjadi ciri khas. Los Rojiblancos juga mampu membuat frustrasi serta pandai memanfaatkan kelengahan dan kesalahan lawan. Juventus telah merasakannya di leg pertama.
Juru taktik asal Argentina pun bakal tetap dengan pakem 4-4-2. Dia tak bisa memainkan Diego Costa dan Thomas Partey yang terkena skorsing, tapi sepertinya bukan masalah besar.
“Saya bakal main dengan Saul dan Koke di lini tengah, sementara Thomas Lemar bisa menyisir lewat sayap,” terangnya.(net)