SERANG – Wakil Gubernur Banten menerima kunjungan Sekretaris Jenderal sekaligus Duta Satgas Toilet Indonesia (STI) Lady Marcella di ruang kerjanya, Senin (5/4/2021).
Menurutnya, kunjungan Lady yang adalah artis senior itu kaitannya dengan STI yang berencana untuk menjadikan destinasi wisata ziarah di Banten sebagai pilot project penerapan toilet sehat.
“Alhamdulillah teman-teman STI berencana menjadikan destinasi wisata ziarah di Banten sebagai pilot project penerapan toilet sehat,” kata Andika kepada pers usai menerima Lady.
Dalam perjumpaan tersebut, Andika didampingi Kepala Dinas Pariwisata Banten Agus Setiawan. Sementara Lady ditemani Ketua STI Banten Pujiyanto.
Dikatakan Andika, pihaknya sangat menyambut baik rencana STI ini, mengingat toilet sebagai salah satu fasilitas vital di lokasi wisata yang keberadaannya sangat diperlukan wisatawan.
“Dan tentu saja keberadaan toilet itu juga harus toilet yang sehat dan nyaman. Berapa banyak kita mengeluhkan tempat wisata yang toiletnya jorok dan akhirnya tempat wisata tersebut kena imbasnya,” ucapnya.
Sementara terkait dipilihnya destinasi wisata ziarah, mengingat hal tersebut sejalan dengan proyeksi Pemprov Banten yang tengah merevitalisasi sejumlah destinasi wisata ziarah di Banten.
Dia menyebut, pilot project STI berupa toilet sehat ini akan dibangun di antaranya di Keraton Kasultanan Banten di Kota Serang, serta Situs Batu Quran dan Makam Syeh Asnawi Caringin di Kabupaten Pandeglang.
Lady menerangkan, STI adalah salah satu komponen masyarakat yang mendukung rencana pemerintah melalui Kemenparekraf untuk memperbaiki kondisi toliet di daerah kunjungan wisata. Menurutnya, STI didirikan oleh masyarakat yang peduli dengan kebersihan pariwisata. Anggotanya terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh adat, mahasiswa dan akademisi.
Tujuan pendirian STI, lanjutnya, untuk memberi masukan kepada pemerintah dan stakeholder terkait tentang daerah-daerah yang perlu mendapat skala prioritas di awal untuk memperbaiki kondisi toilet.
Dirinya menambahkan, latar belakang pembentukan STI tersebut dikarenakan adanya keterbatasan kemampuan pemerintah untuk melakukan kampanye massif pentingnya memunculkan gerakan masyarakat cinta toilet yang bersih dan sehat.
.
Lady menambahkan, pariwisata merupakan aset desnitasi Indonesia yang sangat potensial, sehingga perlu adanya dukungan dari masyarakat luas terhadap potensi pariwisata khususnya dalam kebersihan tolilet.(dhan/muh)