SERANG – Usai mengirim satu kontainer beras Jawara Serang (Jaseng) ke Medan, Sumatera Utara, kini salah satu pangan andalan Kabupaten Serang dilirik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Kepastian didapat, usai pihak Dinas Pertanian (Distan) bertemu dengan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Jumat (15/2/2019).
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura pada Distan Kabupaten Serang, Dzaldi Dhuhana membenarkan hal tersebut. Kata dia, intinya mereka ingin kontrak dengan petani di Kabupaten Serang untuk pengadaan beras.
“Gunanya, ya menyuplai beras untuk keluarga tak mampu, E Warung, atau program pemerintah pusat lainnya,” papar Zaldi.
Kerja sama ini, awalnya 100 ton terlebih dahulu. Bila lancar, ditingkatkan jadi 1.000 ton yang nilainya mencapai Rp 10 Miliar. “Kenapa 100 ton, pihak BUMN mau melihat kemampuan penggilangan padi kita. Mampu atau tidak,” ucapnya.
Zaldi menerangkan, jika 100 ton, diakuinya tidak akan ada masalah. Di mana satu penggilangan padi di Kabupaten Serang yang biasa menyediakan beras untuk Pasar Cilegon, menghasilkan 60 ton “Bila 1.000 ton, Insya Allah encer lah,” ujarnya tanpa bermaksud menyombongkan diri.
Untuk pengirimannya, akan dilakukan bila segala sesuatunya sudah selesai. Tapi yang jelas, pihak PPI minta sebelum akhir bulan sudah launching yang pertama. Itu berarti, Distan hanya punya waktu satu pekan untuk mempersiapkannya. “Pengirimannya sendiri, akan akan dihadiri Menteri BUMN Rini Soemarno dan Bupati Ratu Tatu Chasanah pastinya akan mendampingi,” terangnya.
Disinggung mekanisme kerjasama, Zaldi menambahkan, akan dipihak ketigakan. Tidak langsung antara Distan dan PT PPI. Melainkan PT Agro Serang Berkah (ASB) dengan PT PPI, yang mengkoordinir penggilingan dan kemudian membuat kerjasama.
“Kontraknya minimal 1-2 dengan kuantiti jelas mengikat sesuai dengan harga pasar. Pihak BUMN bersedia, malahan akan membuat durasi 3-4 tahun. Kami sih bila pembayaran bagus dan menguntungkan bagi petani tidak ada kendala. Namun, lebih baik jangka pendek dulu tapi terus perpanjangan kontrak,” harapnya.
Pasalnya, niatnya bukan sekedar jualan beras saja. Yang pertama, supaya produksi beras petani terjual. Lalu kedua, masyarakat bisa dapat beras berkualitas tinggi dengan harga murah. “Kan dijual murah di bawah harga pasar. Semangatnya sama dengan ke ASN, yakni di bawah HET Premium Rp 12.800,” pungkasnya.(anm)