SERANG – Prof. DR. K.H Ma’ruf Amin mengungkapkan alasan kesediaan menjadi Cawapres Jokowi, lantaran sudah melihat komitmen Jokowi dalam bekerja untuk rakyat, juga komitmen dalam beribadah.
“Sekali waktu saya bertamu ke Pak Jokowi. Saat tiba, pak Jokowi tidak ada. Beliau sedang sholat, padahal saya juga belum sholat. Ternyata pak Jokowi selalu sholat awal waktu. Jadi saya kalah dari pak Jokowi dalam urusan sholat,” papar KMA di hadapan ratusan kader dan Caleg Partai Golkar Banten, di Gedung DPD Golkar Kabupaten Serang, Jl Jendral Soedirman, Serang, Banten, Senin (1/10/2018).
Komitmen Jokowi dalam menyelesaikan masalah keumatan, menurut KMA juga sudah terbukti. Dengan meneken sejumlah kebijakan pro rakyat.
“Pak Jokowi juga sangat menghormati ulama dan mencintai santri. Penetapan hari santri nasional, bukan sekedar pengakuan negara terhadap peran santri. Tapi juga harapan dan komitmen negara untuk meningkatkan peran santri di masyarakat. Karenanya, ke depan, ijazah pesantren akan diakui setara dengan pendidikan formal, tapi dengan tambahan prasyarat tertentu,” paparnya.
Saking populis dan substantifnya kebijakan pemerintahan era Jokowi, nama Jokowi-KMA punya makna tersendiri di dunia pesantren.
“Para kyai sering bilang Jokowi-KMA itu Ja’a Qowiyyun, Ma’ruf Amiinun. Artinya, Telah datang seorang tokoh yang tangguh, terkenal, lagi terpercaya,” imbuhnya.
Sekedar informasi, selain mengisi pembekalan Caleg Golkar Banten, KMA juga menyempatkan diri berziarah ke makam orang tua dan leluhurnya di Kawasan Pesantren Kresek, Tangerang dan di komplek pemakaman Sultan Maulana Hasanuddin Banten.(yan)