BARCELONA – Joan Laporta menyebut Barcelona telah kehilangan identitas di musim ini. Pasalnya Mereka tak lagi tampil dengan filosofi ala Johan Cruyff.
Dalam beberapa musim terakhir El Barca gagal berprestasi di kompetisi Eropa. Terakhir, disingkirkan oleh Liverpool di ajang Liga Champions.
Sempat menang 3-0 di leg pertama di Camp Nou, Los Cules justru takluk 0-4 pada laga kedua. Laporta menilai kegagalan demi kegagalan Blaugrana di Eropa akibat telah kehilangan identitas.
Azulgrana di era Ernesto Valverde memang banyak dikritik karena tampil lebih pragmatis. Dianggap telah meninggalkan pola tiki-taka telah melekat dengan tim sejak era Johan Cruyff.
“Mes que un Club bukan hanya sebuah semboyan, itu adalah deklarasi dari prinsip-prinsip. Kami memiliki patokan yang merupakan gaya sepakbola asli yang diajarkan Johan Cruyff. Kami bertaruh dengan mengembangkan akademi dan sekarang skuat sudah menyimpang,” tuturnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa prinsip di atas selalu dipegang teguh saat memimpin. Hal tersebut dibuktikannya dengan memberi kepercayaan kepada Pep Guardiola untuk melatih ketimbang merekrut Jose Mourinho.
“Kami melakukannya karena cara untuk konsisten dengan apa dilakukan untuk bermain gaya sepakbola yang menjadi marwah klub. Waktu telah membuktikan bahwa keputusan kita benar, mereka (para pemain dan pelatih) adalah arsitek sesungguhnya dari kesuksesan,” tambahnya.
Laporta menjadi Presiden Barcelona pada 2003 hingga 2010. Di eranya, raksasa asal Catalan sukses meraih empat gelar La Liga serta dua gelar Liga Champions.(detik.com)