SERANG – Banyaknya masyarakat Kabupaten Serang yang belum mengetahui bahwa mekanisme Bantuan Sosial (Bansos) menggunakan instrument aplikasi ‘Serang Open’, membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang gencar melakukan sosialiasi.
Yang terbaru, menggelar bimbingan teknis pengelolaan belanja hibah dan bansos Berbasis website melalui aplikasi Serang Open tahun anggaran 2019, di Anyer, Jumat (22/2/2019).
Pesertanya sendiri, dari organisasi kemasyarakatan seperti Baznas. Lalu dari keagamaan ada MUI dan organisasi diwakili KONI. Tak lupa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
“Ya, kegiatan ini gunanya memberikan pemahaman mekanisme bansos yang sekarang seperti apa. Apalagi bagi OPD yang bersentuhan langsung dengan organisasi kemasyarakatan, keagamaan, atau objek penerima hibah. Itu harus mengerti supaya bisa mensosialisasikannya,” papar Adjat.
“Lalu para operator juga jadi lebih paham lagi mekanismenya dari awal bagaimana. Mulai usulan, siapa berbuat apa, SOPnya bagaimana,” tambahnya.
Adjat juga menyampaikan, aplikasi yang dijalankan sejak 2018 hingga sekarang masih masih perlu ditingkatkan kinerjanya, disempurnakan lagi agar lebih maksimal. “Tak ada kata puas. Kami terus berbenah dengan pelayanan masyarakat yang lebih baik,” ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, ia juga mengungkapkan, untuk pengajuan hibah bansos 2018 diproses 2019. Kemudian yang 2019 diluncurkan pada kegiatan 2020. “Jadi yang sekarang masuk Serang Open, nanti di verifikasi untuk pelaksanaan 2020 supaya sejalan dengan KUA PPAS, dan RKA DPA,” jelasnya.
Disingung pelaporan setelah penggunaan dana hibah bansos, ternyata masih dimonitor secara manual. “Pelaporan monitoring dari pemkab saja, belum diaplikasi. Semoga ke depan sistem yang ada terintegrasi antara dari mulai perencanaan sampai pelaporan,” harapnya.
Sementara peserta Sosialisasi Abdul Halik mengungkapkan, sebenarnya sudah paham dengan penggunaan aplikasi Serang Open, hanya saja kendalanya biasanya di servernya yang kadang-kadang agak sulit.
“Kemudian ada beberapa tahapan proses yang agak berat. Bagi masyarakat yang tidak mengerti IT, makanya harus disosialisasikan betul-betul memang,” ucapnya.
Meski demikian, pria yang juga Pengurus KNPI Kabupaten Serang, menyebut secara umum pengelolan hibah bansos lebih baik.
“Buat kita-kita yang dari organisasi MUI, KNPI, kan punya tenaga IT. Enak kepantau, tidak harus bolak balik ke Pemkab Serang. Kalau dulu mau mengajukan proposal bolak-balik. Sekarang tidak tinggal mantau di layar monitor masing-masing nyampe mana, nominalnya yang diberikan berapa,” pungkasnya.(anm)