SERANG – Siswa dan siswi di Kabupaten Serang diimbau tak boleh membawa gadget atau gawai ke sekolah. Hal itu disampaikan Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, Minggu (23/6/2019).
Tatu menjelaskan, selain memiliki pengaruh yang positif, gadget juga memiliki pengaruh negatif terhadap para siswa. Lalu dengan membawa gadget ke sekolah dikhawatirkan akan mengganggu proses belajar mengajar yang berlangsung di kelas.
Tatu mengatakan, pergeseran sosial saat ini salah satunya dipengaruhi media sosial (medsos) yang begitu terbuka dan mudah diakses oleh siapapun.
“Saya sebenarnya sudah mengintruksikan agar anak-anak di sekolah tidak boleh memegang gadget. Bahkan tidak boleh membawa ke sekolah. Kalaupun dia membawa untuk komunikasi disimpan oleh gurunya, ketika mau pulang diserahkan lagi,” kata Tatu.
Ia menuturkan, dampak negatif dari medsos juga tidak saja menjadi perhatian pihak sekolah namun juga harus menjadi perhatian orangtua siswa.
“Orang tua juga lebih peka melihat dampak negatif dari gadget. Harusnya orangtua tidak memberikan gadget kepada anak yang belum bisa bertanggungjawab dalam menggunakan gadget itu sendiri,” ujarnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Serang berharap, dengan tidak membawanya gadget ke sekolah anak-anak bisa lebih berkonsetrasi dalam mengikuti kegiatan proses belajar mengajar.
“Kalau anak-anak ke kelas membawa gadget bisa mengganggu proses belajar mengajar. Gurunya menjelaskan tapi anak-anaknya tidak memperhatikan karena sibuk main gadget, tentu tidak bagus. Banyak permasalahan di sekolah akibat pengaruh negatif medsos,” bebernya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang Asep Nugrahajaya menyambut baik tekait dengan imbauan tersebut.
“Apa yang disarankan Ibu Bupati itu baik sekali, sejalan dengan arahan kami ke sekolah-sekolah. Berikutnya, akan kami buat draft arahan Ibu Bupati tersebut untuk disampaikan ke sekolah-sekolah. Sehingga lebih menguatkan apa yang telah kami kondisikan,” katanya.(muh)