SERANG – Wakil Bupati Serang Pandji Tirtayasa membuka Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Rapat umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT BPR Serang (Perseroda) di Forbis Hotel Kecamatan Waringin Kurung pada Selasa (14/12). Pada kesempatan itu, perusahaan dituntut untuk lebih inovatif dan kreatif.
“Kami (Pemkab Serang) selaku pemagang saham mayoritas menekankan kepada pengurus PT BPR Serang pertama, agar terus menjaga soliditas dan tingkatkan komunikasi serta koordinasi dengan seluruh pihak terkait, khususnya sesama pengurus dan dengan pemegang saham,” ujar Pandji.
Kedua, pengurus dan pegawai PT BPR Serang agar selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam pelaksanaan operasional perbankan. Ketiga, pengurus dan pegawai PT BPR harus meningkatkan kompetensi dan integritas yang baik, agar mampu berdaya saing dalam menghadapi persaingan dunia perbankan yang saat ini yang semakin kompetitif.
“Keempat pengurus dan pegawai PT BPR agar tetap komitmen memegang amanah dan selalu meningkatkan pelayanan bagi nasabahnya,” ucapnya.
Sedangkan penekanan yang kelima, sebutnya, dengan adanya pandemi Covid-19 pasti berdampak bagi perekonomian Indonesia termasuk jasa perbankan BPR. Namun, BPR harus tetap menjalankan usaha dengan mengedepankan protokol kesehatan (prokes) virus corona dan mencari solusi terhadap dampak seperti sekarang. “Jajaran direksi juga dituntut untuk lebih inovatif dan kreatif untuk mendapatkan sumber dana yang murah,” tegasnya.
Di samping itu, ia mengajak kepada pemilik saham lainnya untuk bersama-sama mengevaluasi secara berkala guna mengukur kinerja PT BPR Serang. “Evaluasi agar PT BPR Serang semakin maju dan berkembang, menjadi Bank Serang semakin terpercaya dan sejahtera,” tuturnya.
Dia memaparkan bahwa hadirnya PT BPR memiliki tujuan untuk mengembangkan kesempatan usaha dan kesempatan kerja yang diarahkan kepada peningkatan pendapatan masyarakat. Kemudian juga sebagai penunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Serang.
“Untuk mencapai tujuan tersebut tentunya diperlukan kelembagaan industri bank perkreditan rakyat yang kuat, antara lain dengan menerapkan tata kelola BPR yang baik, aspek permodalan yang cukup, kompetensi, integritas, dan loyalitas pegawai serta pengurus memiliki penguasaan informasi dan teknologi yang optimal untuk mendukung proses operasionalnya,” ungkapnya.
Senada disampaikan Direktur Utama (Dirut) PT BPR Serang, Acep Heri Suhana. Kata dia, pada faktanya tidak terlepas dari keterlibatan semua pihak, seluruh stakeholder baik BPR yang di dalamnya ada para pegawai, pengurus, direksi dan komisaris harus terbina suatu hubungan komunikasi yang sangat bagus.
“Karena kan bisa saja kegagalan itu akibat dari salah komunikasi, begitu. Itu yang ingin ditekankan wakil bupati. Intinya komunikasi itu merupakan senjata ampuh untuk BPR bisa tumbuh lebih baik lagi,” jelasnya.
Menurutnya, BPR jika dibandingkan yang ada di Jawa Barat dan Banten merupakan yang terbaik. “Akan tetapi, selalu ada harapan bahwa selalu untuk bisa tumbuh dan tumbuh lagi dengan tidak meninggalkan komunikasi yang lancar dengan para pihak stakeholder,” bebernya.
Ke depannya, sebut Acep, sesuai dengan rencana kerja BPR Serang disetujui pemegang saham. Bahwa, pertumbuhan kurang lebih 10 persen pihaknya akan berupaya untuk membuka pasar baru dan memperdalam pasar yang sudah ada. “Jadi dengan kondisi seperti itu rencana kerja tahun 2022 harapannya, mudah-mudahan apa yang sudah ditencanakan bisa terealisasi,” paparnya.
Sebagaimana diketahui, RUPS dan RUPS-LB PT BPR Serang (Perseroda) menetapkan Pengesahan Rencana Bisnis Bank tahun 2022, panitia seleksi calon anggota dewan komisaris, dan penunjukan kantor akuntan publik (KAP) dihadiri oleh para pemegang saham.
Pertama sebagai pemegang saham pengendali Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang yang jumlahnya 55 persen, kemudian 15 persen di pegang oleh Pemprov Banten, 15 persen dipegang oleh Pemprov Jabar, dan 15 persen oleh Bank Bjb.(muh)