Jakarta – Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menyiapkan 20 atlet untuk SEA Games 2019 di Filipina. PBSI akan mengombinasikan pebulutangkis senior dan junior.
SEA Games digelar 11 bulan lagi. Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga sudah mulai memverifikasi pengajuan proposal anggaran cabang olahraga (cabor) dan masih terus berjalan, termasuk cabor bulutangkis.
Untuk menghadapi SEA Games 2019, pemerintah meminta agar pengurus cabang olahraga (pengcabor) mengutamakan atlet junior. Sebab, fokus Merah Putih sudah di level Asia.
PP PBSI tidak sepakat sepenuhnya. Mereka memperhitungkan target yang dibebankan Kemenpora di SEA Games 2019 nanti.
“Belum (turun anggaran SEA Games). Kami sudah buat proposal dan sudah dipanggil untuk paparan target dan sasaran. Ya mudah-mudahan dalam waktu dekat lah. Karena pasti ada revisi, ada 10 orang yang menyidangkan (verifikasi),” kata Kabid Binpres PBSI, Susy Susanti, di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, kemarin.
Dari pengajuan tersebut, peraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona ini tidak menjelaskan detail berapa anggaran yang diajukan. Sebab, anggaran berkaitan turnamen menuju kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo.
“Anggaran yang diajukan bukan untuk SEA Games saja, tapi untuk satu tahun sekaligus karena ada try out juga banyak untuk menguber poin Olimpiade. Apalagi SEA Games ini cuma pertandingan sasaran antara menuju Oimpiade,” jelasnya.
Tapi kata dia, jumlahnya untuk SEA Games 20 orang. Jika persentasenya 60:40 junior senior, PP PBSi akan lihat kebutuhan dan harus tetap masuk target.
“Kalau mau muda kami siap, juara dunia junior kemarin juga bisa. Pengurus sih tidak takut, mau usia berapa ada. Hanya saja, kalau target, akan disesuaikan mana yang bisa ambil emas karena PBSI punya hampir 100 orang. Kita ikut arahan saja pemerintah (Kemenpora),” pungkasnya.(detik.com)