SERANG – Gugus Tugas Percepatan Penanganan virus corona atau Covid-19 Kabupaten Serang diminta memaksa masyarakat untuk memperketat protokol kesehatan. Sebab, kesadaran warga dinilai masih rendah.
Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah mengatakan, saat ini kasus penyebaran Covid-19 di Kabupaten Serang terus meningkat. Bahkan kemarin ada tambahan 15 orang.
“Gugus Tugas harus berperan penting di sini. Sadarkan masyarakat agar mau memperketat protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan,” papar Tatu kepada awak media, Rabu (16/9/2020).
Lalu Gugus Tugas harus rutin memeriksa ke tempat-tempat orang-orang yang suka berkumpul atau ada kerumunan. Contohnya cafe, hotel, dan juga industri. “Harus ketat diceknya. Misalnya hotel yang mau buka, diperiksa benar-benar untuk protokol kesehatannya. Di cafe, cara duduk pengunjung gimana dilihat berjarak atau tidak. Ya, intinya lebih ke pengetatan protokol kesehatan,” ucapnya.
Untuk sanksi, Tatu menjelaskan ada hukuman denda. Hanya saja, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang kemungkinan besar tidak akan menerapkannya.
“Masyarakat sedang susah nggak mungkin kita denda lagi dengan uang. Kini sedang dirumuskan oleh Gugus Tugas yang di dalamnya ada TNI dan Polri. Ya, semacam hukuman sosial lah,” ujarnya.
Pengetatan protokol kesehatan sendiri, diakui politisi partai Golkar tersebut, menjadi konsentrasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang sampai minggu keempat bulan September karena sudah diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
“Nah, untuk PSBB berikutnya kita lihat kondisi Kabupaten Serang seperti apa. Semakin naik atau turun kasusnya. Soalnya kita juga harus menjaga perekonomian. Ekonomi harus tetap bergerak,” jelasnya.
Pada kesempatan yang ada, orang nomor satu di Kabupaten Serang pun mewanti-wanti kepada pelaku usaha di kawasan wisata seperti Anyer dan Cinangka.
“Penerapan PSBB di wilayah Banten dan DKI Jakarta pastinya membuat para pelaku usaha akan kembali kesulitan menjalankan bisnisnya karena tak ada pengunjung yang mau datang. Hanya saja, bila bisa memastikan bahwa menerapkan protokol kesehatan yang ketat, mudah-mudahan jadi sinyal baik untuk warga yang mau berlibur. Mereka merasa aman, terjamin, dan tenang karena protap dijalankan dengan baik,” pungkasnya.(muh)