SERANG – Pemuda pemudi Kabupaten Serang tak mampu berkutik di seleksi peserta Pertukaran Pemuda Antar negera (PPAN) Banten, yang berlangsung di Aula PKPRI, pada 11-12 April 2019. Posisi terbaik hanya diurutan tujuh.
Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga di Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Serang, Suprijady membenarkan hal tersebut. Kata dia, tiga pemuda pemudi yang dikirim ikut seleksi, yakni Gita Permata Aryati, Cindy Uswatun Khasanah, dan Yanti Nurhasanah tak lolos. Mereka gagal ke Jepang, Australia, dan Korea Selatan yang jadi tempat tujuan PPAN 2019.
“Kan yang diambil tiga orang. Nah, peringkat terbaik wakil Kabupaten Serang ada di urutan ketujuh atas nama Gita Permata Aryati,” papar Suprijady kepada wartawan Jumat (19/4/2019).
Padahal, dirinya ingin di 2019 ada pemuda pemudi Kabupaten Serang yang mampu go internasional, seperti 2012 silam yang berangkat dan mendapatkan beasiswa ke India.
Meski demikian, pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Pengurus Cabang Persatuan Tenis Lawn Indonesia (Pengcab Pelti) Kabupaten Serang mengakui, kompetitor memang memiliki kualitas yang lebih baik.
“Yang menang orang Cilegon, Kabupaten Tangerang, dan Kota Serang. Kemampuannya memang lebih baik. Bahkan, penguasaan tiga materi yang diujikan yaitu ilmu pengetahuan umum, bahasa Inggris, dan penguasaan seni budaya sungguh luar biasa. Kami harus legowo,” ucapnya.
Disinggung penyebab kurang mampu bersaing di tingkat PPAN provinsi, ia memprediksi karena pembekalan yang kurang maksimal. Di mana utusan Kabupaten Serang baru didapat pada 9 April 2019. Artinya, hanya punya waktu dua hari untuk persiapan.
“Kami gelar seleksi tingkat Kabupaten Serang di Hotel Mambruk pada 8-9 April 2019, karena anggaran yang baru turun di awal bulan. Ya, demikian lah hasilnya. Tidak mampu bersaing karena pembekalan juga tidak bisa optimal,” ungkapnya.
Pria berkacama ini pun berjanji akan berusaha lebih maksimal lagi di 2020 mendatang. Dari segi anggaran, persiapan seleksi, pembekalan akan jadi catatan khusus.(muh)