SERANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang saat ini fokus pada target vaksin dengan mengintegrasikan data vaksinasi yang dilakukan TNI dan Polri. Mengingat, sampai sekarang mereka hanya berpatokan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes).
Wakil Bupati Serang, Pandji Tirtayasa mengatakan, vaksin merupakan program nasional jadi semua komponen dilibatkan untuk melaksanakan vaksinasi.
Apalagi, pemerintah pusat menilai, kalau hanya mengandalkan pemerintah daerah (pemda) khususnya Dinkes, target waktu maupun jumlah untuk segera divaksin seluruh masyarakat Indonesia akan terlambat.
“Makanya pemerintah pusat melibatkan semua institusi termasuk TNI, Polri BIN, Parpol semua melaksanakan vaksinasi,” papar Pandji kemarin.
Hadir pada rapat evaluasi tersebut, Dandim 0602/Serang Kolonel Inf. Soehardono, perwakilan dari Kodim 0623/Cilegon, Lanal Banten, Polres Serang, Polres Serang Kota, Polres Cilegon, Kepala Dinkes Kabupaten Serang Agus Sukmayadi dan Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosatik) Anas Dwi Satya Prasadya.
Ia juga mengatakan, untuk dosis vaksin baik pemda, TNI, Polri dan lainnya semua mendapatkan alokasi melalui Dinkes Provinsi Banten. Hanya saja masalahnya, sekarang bagaimana mengintegrasikan semua kegiatan sehingga bisa kelihatan hasilnya.
“Hasil kerja dari mereka (TNI, Polri, BIN, Lanal Banten) kita integrasikan berapa sih warga Kabupaten Serang yang sudah vaksin. Kita gabungkan data di Kodim, Polres, TNI AU, parpol dan semua dipadukan berapa yang sudah divaksinasi, karena kami sekarang masih berpegang data dari Dinkes,” ucapnya.
Berdasarkan catatan Dinkes Kabupaten Serang, vaksin baru mencapai 9,3 persen. Namun belakangan muncul ada bahan dari pusat sekarang sudah mulai terpisah dari pcare Kodim, pemda, Polri berdasarkan KTP Kabupaten Serang.
“Ternyata statistik yang sudah divaksin warga Kabupaten Serang 21 persen, baik dilakukan Kodim, Polres atau institusi lain. Itu untuk dosis pertama, sedangkan target kita kalau hitung 70 persen dari 1,6 juta berarti target 1,250 juta,” paparnya.
Dengan demikian, lanjutnya, bila 1,2 juta baru tercapai di angka 21 persen, berarti masih ada kisaran satu juta yang harus divaksinasi tahap awal. “Kita belum bicara vaksinasi tahap dua, kita tahap satu saja baru 21 persen berarti masih ada sekitar 80 persen lagi atau satu juta lagi,” urainya.
Oleh karenanya, Pemkab Serang mendiskusikan hal tersebut bersama unsur TNI dan Polri. “Kita integrasikan angka satu juta agar dikeroyok bareng-bareng oleh TNI, Polri dan semua institusi bersama mengeroyok, sehingga angka sejuta ini bisa selesai minimal lima bulan kali atau selesai dalam tiga bulan. Sehingga akan tercapai herd immunity,” bebernya.
Guna mencapai capaian tersebut, dirinya menyebutkan, pertama perlu dilakukan pembentukan tim vaksinasi yang mengintegrasikan semua komponen. “Kita bentuk SK Bupati Serang tim vaksin dengan basis sasarannya adalah kecamatan dan desa, libatkan TNI dan Polri. OPD pastikan jadwalnya karena vaksinasi bukan hanya tugas dinkes saja, tapi OPD, camat kades wajib terjun,” tegasnya.
Kemudian yang kedua, inventarisasi ketersediaan tenaga kesehatan atau nakes. Kemudian guna melancarkan upaya tersebut yang harus disiapkan adalah ketersediaan vaksin.
“Makanya saya minta Dinkes membuat terobosan. Bila kita hanya andalkan alokasi Dinkes kita tidak akan bisa tercapai, oleh karenanya makanya saya minta Dinkes menyiapkan ketersediaan berapa nakes, kesanggupan nakes dalam sehari, tadi sudah disampaikan kalau semua nakes dilibatkan sehari bisa memvaksin 8.300 per hari,” jabarnya.
Kepala Dinkes Kabupaten Serang, Agus Sukmayadi. Guna menerangkan, untuk memenuhi harapan yang ada, pihaknya akan berkolaborasi dengan TNI dan Polri. “Sedangkan untuk dosis yang tersedia untuk Kabupaten Serang saat ini sebanyak 120 ribu sasaran,” tutupnya.(muh)