SERANG – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengajak masyarakat untuk kembali memperkuat gotong royong dan kemandirian dalam membangun desa. Ajakan tersebut dilakukan melalui Lomba Kampung Bersih dan Aman yang tahapannya akan dimulai awal Agustus 2019.
Lomba ini juga tersinergi atas kerjasama Pemkab Serang bersama dengan Polda Banten. “Butuh perubahan mindset di masyarakat secara masif, dengan dukungan seluruh elemen, baik pemerintah, masyarakat, kepolisian, dan juga unsur TNI,” kata Tatu usai Sosialisasi Lomba Kampung Bersih dan Aman di Indoor Setda Kabupaten Serang, Rabu (31/7/2019).
Dalam sosialisasi tersebut dihadiri seluruh camat dan kepala desa serta seluruh rukun warga (RW) se-Kabupaten Serang. Hadir pula Dirbinmas Polda Banten Kombes Pol Oki Waskito, Kapolres Serang AKBP Indra Gunawan, dan perwakilan dari Kapolres Cilegon dan Kapolres Serang Kota.
“Lomba tersebut sudah pernah dilaksanakan di Surabaya. Sekarang terlihat, Kota Surabaya yang serba bersih dan serba resik itu karena hasil kemandirian masyarakatnya,” ujarnya.
Tatu mengakui, tidak mudah untuk mengubah masyarakat untuk mandiri menciptakan kampung yang bersih, aman, dan peduli akan kesehatan lingkungan. Butuh kebersamaan dari berbagai pihak. “Perhatian dari Polda Banten luar biasa. Kita sama-sama punya keinginan kuat, membuat Kabupaten Serang lebih maju,” ucapnya.
Ada dua jenis desa yang akan mengikuti lomba, yakni desa pemula dan desa tertinggal. Mereka akan dilombakan dengan kategori kampung bersih, kampung berbunga, kampung inovatif, kelompok penggerak lingkungan, dan kelompok penggerak sadar hukum.
Program Kampung Bersih dan Aman merupakan ajang perlombaan kebersihan, keindahan, dan keamanan untuk tingkat RW. Peserta lomba diusulkan oleh pemerintahan desa. Ketua RW akan diikutkan pada kegiatan workshop. Kemudian lomba ditargetkan selesai November 2019.
Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Serang Rudi Suhartanto menambahkan, target Lomba Kampung Bersih dan Aman ini bertujuan untuk menciptakan desa yang mandiri serta mampu memberdayakan masyarakat untuk peduli kebersihan dan keamanan lingkungan.
“Lomba diharapkan bisa berlangsung berkesinambungan atau tidak hanya sekali. Setiap desa akan mengirimkan perwakilan kampung atau RW untuk ikut dalam lomba ini. Nanti bertahap kampung yang ikut lomba bisa menularkan konsep kemandirian masyarakat kepada kampung lain,” tuturnya.(muh)