SERANG – Bantuan Rumah Tak Layak Huni (Rutilahu) untuk Kabupaten Serang dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) 2019, mengalami penurunan. Dari ajuan 2.000 unit, hanya dibantu 700.
Hal itu disampaikan Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah. Kata dia, penurunan yang terjadi disebabkan, pemerintah pusat lebih memaksimalkan anggaran kepada Kabupaten Pandeglang.
“Di sana kan wilayah terdampak paling parah pasca tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) Desember 2018 lalu. Jadi rumah di sana yang dibangun dulu,” papar Tatu.
“Kita harus paham lah. Bila pemerintah pusat mencari alokasi dana lain, pasti tidak ada lagi. Kan APBN sudah ada plotnya masing-masing,” tambahnya.
Meski demikian, wanita yang juga menjabat sebagai ketua DPD Golkar ini optimis, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang mampu menyelesaikan permasalahan rutilahu yang masih banyak, yaitu 8.000 unit lagi.
Ia menerangkan, selain 700 rutilahu dari APBN, dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) juga dilalokasikan untuk 822 rumah. Itu belum ditambah dari infaq Aparatur Sipil Negara (ASN), Corporate Social Responsibility (CSR) perusahan, dan pihak swasta.
“Seperti koperasi Benteng Syariah rutin tiap tahun membantu rutilahu kita. Harus diapresiasi. Semoga di 2019 ada lagi,” harapnya.
Dirinya pun meminta agar dana dari CSR perusahaan bisa lebih banyak. “Sampai sekarang bantuan CSR perusahaan masih minim, hanya beberapa. Saya harap bisa meningkat lagi dan sudah saya sampaikan kepada pihak perusahaan. Toh tidak ada salahnya malah bermanfaat untuk masyarakat luas,” terangnya.(anm)