SERANG – Meski tak dilombakan pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 Papua, pembinaan cabang olahraga (cabor) drum band dipastikan tetap berjalan. Hal ini disampaikan Ketua Umum Pengurus Provinsi Persatuan Drum Band Seluruh Indonesia (Pengprov PDBI) Banten, Hari Doyo Sugianto.
Kata dia, buat apa drum band mengeluh. Tidak ada gunanya. “Lagipula, sejak awal pembentukan panitia PON XX/2020 Papua, cabang drum band memang tidak diinginkan,” papar Doyo kepada awak media, Selasa (18/2/2020).
Ia sempat berharap bisa diakomodir ketika KONI pusat menyatakan bahwa ada 10 cabor yang dicoret di PON XX/2020 Papua, akan tetap dipertandingkan kembali. Tapi tidak di Bumi Cenderawasih melainkan di Jawa Timur.
“Sayangnya tidak masuk juga. Kita ini seperti kena siklus delapan tahunan. Dulu juga usai PON XVIII/Riau 2012 ada, tapi di PON XIX/Jawa Barat 2016 hilang. Sekarang demikian. Di PON XX/2020 Papua hilang, Insya Allah di PON XXI/2024 Sumut& Aceh dilombakan kembali,” ucapnya.
Meski demikian, kata dia, bukan berarti pembinaan diabaikan. “Kami telah sepakat dengan pengurus cabang (pengcab) PDBI se-Banten bahwa latihan rutin dan pengembelangan terhadap atlet tetap dijalani,” terangnya.
Pasalnya, impiannya sekarang ada dua. Yakni berusaha menyamaratakan kemampuan drum band di kabupaten/kota se-Banten, serta bersiap menyambut PON berikutnya.
“Kemampuan kabupaten/kota belum merata. Masih di dominasi oleh Kota Serang. Daerah seperti pandeglang dan Lebak belum bisa bersaing. Itu jadi Pekerjaan Rumah (PR) saya,” jelasnya.
“Lalu juga soal PON XXI/2024, memang harus dipersiapkan dari sekarang. Empat tahun bukan waktu yang lama,” bebernya.(muh)