SERANG – Imron (30), orang tua Restu Imam Maulana, anak laki-laki yang baru berusia 4,6 tahun, Warga Kelurahan Unyur, Kota Serang. Harus menerima kenyataan atas hasil vonis dokter yang menyatakan anak keduanya itu mengidap penyakit gizi buruk. Akibat sakit yang diderita, Restu harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Drajat Prawiranegara Serang.
Dikatakan Imron, anaknya tersebut lahir secara prematur yakni ketika kandungan berusia 8 bulan. Saat melahirkan, Restu memiliki berat badan sekitar 1,8 kilogram. Imron mengaku, anaknya tersebut pada usia dua tahun sempat di rawat di RSUD Banten selama satu bulan, lantaran mengalami sakit panas, hingga kondisi badan anaknya mengalami kurus kering.
Imron mengatakan, awal sebelum sakit, anaknya susah untuk makan, dan setiap makan hanya dihisap dan dibuang. Imron menjelaskan, dua bulan sebelum mengidap penyakit gizi buruk. Kondisi badan dari Restu terbilang gemuk, akan tetapi tidak dapat berjalan.
“Yah mungkin akibat kurang makan, sehari-hari paling makan nasi sama lauk ala-ala kampung gitu,” katanya saat ditemui ditemui di RSDP, Kamis (4/4/2019). Ia menambahkan.
“Belakangan ini, berat badan anak kami menyusut dan semakin kurus, saatbini sekitar 7,9 kilogram. Oleh puskesmas, kami diarahkan ke rumah sakit. Sehari-hari Restu harus ngesot karena gak bisa jalan,” kata dia dengan tertunduk lesu.
Imron mengaku, sebelum dirawat ke RSDP. Anaknya dibawa oleh istrinya, Aminah (29) ke Poli Klinik, tetapi sesampainya disana. Restu harus dibawa ke Poli anak, namun belum dibawa. Kemudian oleh pihak Puskesmas, Kelurahan, dan Camat Unyur merekomendasikan untuk dibawa ke RSDP. Sesampainya di RSDP, Restu dirawat sekitar setengah 8 pagi dengan pembayaran umum lantaran tidak memiliki BPJS. Beruntung ada orang yang menanggung biaya pengobatan anaknya itu, meski awalnya ia sudah pasrah lantaran tidak memiliki biaya.
Imron mengaku, untuk BPJS saat ini sedang diurus oleh pihak kecamatan. Selain itu sebelum kabar anaknya mengidap gizi buruk beredar di media sosial. Pihak pemerintah setempat tidak respon, akan tetapi kini semua tegah sibuk membantu mengurus anaknya.
Imron mengatakan, saat ini anaknya telah melakukan cek darah dan air kencing di labolatorium, hasilnya normal tidak ada masalah. Tetapi ketika pemeriksaan darahnya mengalami infeksi, namun untuk imfeksinya belum diketahui. Selain itu, Restu pun dilakukan peronsenan. Tetapi hasilnya belum keluar.
Imron berharap, anaknya bisa sehat dan normal kembali, untuk itu dirinya meminta kepada pemerintah Kota Serang untuk memperhatikan kondisi anaknya. “Saya kerja hanya sebagai penjaga palang pintu di Penziarahan Maulana Yusuf Kota Serang. Penghasilan saya hanya satu juta sebulan, itu pun dipotong koperasi. Bekas minjem beli motor buat kerja. Dirawat di RSDP juga kita umum, ada yang nanggung. Saya berharap kepada pemerintah agar bisa meringankan beban saya,” ungkapnya. (Opi)