SERANG – Pembukaan pendaftaran calon ASN di Provinsi Banten dalam waktu dekat, lagi-lagi membuat nasib tenaga honorer K2 kian tak jelas. Soalnya, regulasi untuk pengangkatan mereka hingga saat ini belum ada titik temu.
Ketua Umum tenaga honorer K2 Provinsi Banten, Karno mengatakan, meski telah mengabdikan dirinya kepada negara dalam mencetak siswa siswi terbaik khususnya di provinsi Banten, namun nasib mereka tak kunjung ada kejelasan.
“Ribuan tenaga K2 di Provinsi Banten telah mengabdikan diri. Mereka ada yang hanya menerima Rp 150 ribu setiap bulannya. Namun pada kenyataannya, tidak sama sekali memperoleh proiritas agar bisa diangkat menjadi ASN,” keluh Karno, Senin (17/9/2018).
Lanjut Karno, adapun peraturan yang dibuat oleh pemerintah saat ini justru terkesan semakin menjebak tenaga K2, sehingga semakin sulit untuk diangkat.
Menurut Karno, selain tidak mendapatkan prioritas agar bisa diangkat menjadi ASN, usia tenaga K2 juga kebanyakan lebih dari 35 tahun. Sementara Undang-Undang mengatur mengenai batas atas pada saat calon melamar sebagai ASN maksimal berusia 35 tahun.
“Terkesan pembohongan publik. Coba bayangkan, mana ada tenaga K2 yang masih berusia muda, kebanyakan mereka sudah berumur,” katanya.
Selain itu, UU nomor 5 tahun 2014, hanya mengatur untuk pengangkatan ASN dari bagian umum. Tidak sampai mengatur mengenai pengangkatan dari tenaga K2. Dengan kata lain, apabila ada tenaga K2 yang usianya masih di bawah 35 tahun, terpaksa harus mendaftarakan diri untuk formasi umum, bukan dari tenaga pendidik.
“Jadi kalau ada yang mau mendaftar, sama seperti halayak umum. Itupun jika usianya masih di bawah 35 tahun, dan juga untuk formasi umum. Andaikan ada yang usianya di bawah 35 tahun, itupun ijasah kelulusannya sebelum tahun 2013 jika ingin tetap mendaftar. Itu lah tadi yang saya bilang pembohongan publik dan menjebak tadi,” katanya.
Atas kondisi itu, besok pihaknya mengancam akan turun ke jalan bersama tenaga K2 lainnya untuk mengadukan nasibnya kepada Gubernur Banten, Wahidin Halim agar bisa diperhatikan pemerintah pusat.
“Besok sedikitnya ada 10 ribu tenaga K2 akan turun ke pendopo Gubernur Banten untuk mengadukan nasibnya. Acara akan dilangsungkan mulai pukul 07:00 WIB,” katanya.
Sebelumnya diketahui, sebanyak 2.971 formasi ASN akan dibuka dalam waktu dekat ini. Jumlah itu terbagi di sejumlah daerah dengan rincian untuk Provinsi Banten berjumlah 294 orang, Kabupaten Serang 422 orang, Kabupaten Lebak 417 orang, kota Cilegon 230 orang dan Kota Tangerang 352 orang, Tangsel 115 orang, Kabupaten Tangerang 427, kabupaten Pandeglang 447 dan terakhir Kota Serang 267 orang.(dji)