Industri Gerabah terus dikembangkan agar dapet masuk pasaran internasional, Diskoumperindag Kabupaten Serang mengirim 20 perajin di Kabupaten Serang yang mengikuti pelatihan di Kyomi Kramik Bandung.
Sekretaris Diskoumperindag Kabupaten Serang Shinta Asfilian Hanjani mengatakan, pelatihan kerajinan gerabah ini sudah dilakukan kedua kalinya pihaknya juga berkerjasama dengan Kyomi Kramik Bandung.
“Kita sudah berkerjasama dan melakukan Mou dengan Kyomi Kramik dimana Tanda tangan Mou ini dilaksanakan oleh ibu Bupati Serang, sekaligus pembukaan pelatihan gerabah,”Ujarnya.
Ia melanjutkan, ada 20 perajin dari 4 kecamatan yang mengikuti palatihan kerajinan gerabah ini, pelatihan ini agar 20 perajin ini dapet memiliki pontensi pembuatan gerabah di Kabupaten Serang dengan berbagai inovasi.
“Jadi dari 20 perajin ini dari Kecamatan Anyer, Kecamatan Cinangka, Kecamatan Ciruas, dan Kecamatan Padarincang, jadi merupakan tahun kedua kami, kenapa kita melaksanakan Mou inisebagai dasar dan payung hukum untuk kerjasama yang akan mendatang, jadi kami membantu para perajin gerabah yang ada di Kabupaten Serang,” Katanya.
Lanjutnya, pihaknya sudah membentuk organisasi Persatuan Perajin Pengusaha Gerabah Kabupaten Serang, untuk gerabah di Kabupaten Serang sudah masuk pasar nasional hanya saja perlu mensempurnakan untuk motif-motifnya.
“Jadi kerajinan gerabah ini merupakan produk unggulan Kabupaten Serang yang sudah turun menurun, kita ingin bahwa dengan kehadiran Perusahaan Kyomi Kramik membantu kita bukan hanya dikenal gerabah yang besar-besar tetapi sudah mengikuti trend masa kini sesuai dengan pasar yang di inginkan,” Ucapnya.
Ia menyebutkan, kedepannya untuk peserta yang mengikuti pelatihan ini bisa pihaknya akan memantau dan membantu bagaimana pemasarannya bahkan pihaknya juga dibantu oleh perusahaan Kyomi cara tata pemasaran yang baik.
“Di dalam Mou ini bukan hanya pelatihan saja tetapi ada juga kewajiban dari pihak Kyomi membantu untuk memasarkan, dalam memperdayakan masyarakatnya, jadi ini para perajin ini bagaimana caranya bisa berkreasi, inovasi, dan berkreatiftas,” Ungkapnya.
Lanjut Shinta, Diskoumperindag Kabupaten Serang juga akan membentuk tim pemasarannya dengan suatu tim khusus agar mempermudah perajin geramah ini.
“Untuk pemasarannya juga bukan hanya bentu offline saja tetap online juga akan kita lakukan, jadi untuk oflinenya dengan cara kita mengikuti pameran-pameran, untuk online kita gunakan ekomers, untuk tahun 2023 kita sudah membuat kajian berbentuk master plend jadi kita sudah punya target setiap tahunnya kita akan membawa kemana ini gerabah, dari itu juga nanti yang 20 orang ini nantinya akan mengajarkan yang lain agar terus berkembang dan bisa menjadi peluang untuk masyarakat,” Katanya.
Perlu di ketahui sejauh ini perajin gerabah yang terkenal hanya baru daerah ciruas saja, dan Diskoumperindag Kabupaten Serang juga berkerjasama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Serang untuk mengaja perajin yang ada tiga desa wisata.
“Kami juga meminta data ke Dinas Pariwisata mana aja yang memiliki Desa Wisata, kenapa seperti itu karena desa wisata ini punya pusat oleh-oleh untuk pengunjung wisata jadikan enak ketika pengunjung wisata pulang mereka bisa melihat gerabah untuk di jadikan cenderamata, nanti mereka ini membuat banyak sekali kreasi kreasi gerabahnya juga jadi bukan hanya membuat gerabah besar aja, tapi kami menekan agar perajin inj memiliki kreasi-kreasi banyak pembelinya, kami berharap ini mejadi suatu pendapatan dan membuka tenaga kerja dimana bisa menjadi prodak unggulan Kabupaten Serang, “pungkasnya. (Adv)