JAKARTA – Virus Korona membuat sejumlah para UMKM di Indonesia pendapatnya sangat menurun hingga banyak pengusaha atau pelaku UMKM mengeluhkan hasil pendapatnya, hal itu disampaikan mantan Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno, Minggu (23/8/2020)
Sandiaga Uno meminta Start up dan UMKM tidak menyerah dalam menghadapi pandemi virus korona (covid-19). Dia menilai sejumlah peluang usaha masih bisa dijalankan di tengah segala keterbatasan saat ini.
Dia menegaskan, guna bertahan ditengah pandemic ini, maka inovasi adalah salah satu kunci dalam bertahan bagi semua bidang usaha. “Kuncinya innovation fast. Pada masa pademi ini bagaimana kita berinovasi secara cepat dan mampu untuk menjawab tantangan yang kita hadapi,” ujarnya.
Ia melanjutkan, inovasi harus hadir pada setiap langkah bagi seorang pengusaha. Dia memahami publik dibebani masalah pangan, biaya listrik, hingga biaya kuota internet dan pulsa. Namun, dia percaya masih ada solusi atas masalah ini.
Dia mengingatkan Indonesia masih menjadi pasar terbesar di Asia Tenggara untuk produk pertanian dan barang konsumsi. Bahkan, nilai transaksi penjualan online atau e-commerce di Indonesia mencapai USD21 miliar (Rp309 triliun) sehingga menjadi yang terbesar di ASEAN.
Menurutnya guna mengembangkan usaha tentunya kita harus menentukan tingkat resiko kesehatan dari setiap jenis pekerjaan, tentukan jugatingkat resiko kesegaran dengan mengidentifIkasi pekerjaan mana yang bersifar contac intensivw atau intensitas kontak atau persentuhannya tinggai, selanjutnya tentukan juha jenis pekerjaan ana yang berpengaruh besar pada perekonimian.
Sandi menyebut seluruh produk dalam e-commerce justru didominasi komoditas dari Tiongkok. Hal ini menjadi pekerjaan rumah yang harus dihadapi bersama, baik pemerintah maupun kalangan pengusaha.
Dia menjelaskan saat ini Start Up, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berkontribusi besar terhadap ekonomi Indonesia. Untuk itu, UMKM harus dibenahi untuk memperbaiki ekonomi Indonesia. “Siapa yang harus menghadirkan solusi tersebut, ya kita semua harus siap dan ghadirkan berbagai inovasi,” tegasnya.
Di sisi lain, Sandiaga memprediksi bisnis penyediaan ventilator, obat-obatan penanganan covid-19, vaksin, hingga jamu bakal terus berkembang ke depan. Selain itu, usaha terkait telekonferensi dan bisnis digital dianggap tetap menjanjikan. Usaha sektor hukum dan industri berbasis energi ramah lingkungan, baik energi baru dan energi terbarukan, juga dipercaya tetap dapat hidup. “Ini semua merupakan bagian dari tiga tren utama yang hadir dan terakserealisasi oleh covid-19,” pungkasnya. (Liputan6.com/net)