Jakarta – Ketua Umum Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Soetrisno Bachir mengatakan pemerintah saat ini terus fokus untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan.
Presiden Jokowi bahkan memerintahkan KEIN untuk membuat terobosan dan solusi agar perkoperasian di Indonesia lebih maju dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
“KEIN ditugaskan oleh Pak Jokowi untuk membikin suatu solusi, terobosan buat koperasi ke depan, bagaimana bisa maju sesuai cita-cita para pendiri bangsa, khususnya Bung Hatta. Rekomendasi KEIN adalah, urusan koperasi dipusatkan. Kalau sekarang ada kementerian dan lembaga, banyak yang mengurusi (soal koperasi), sehingga engga fokus,” kata Soetrisno Bachir ditemui usai menghadiri Dialog Ekonomi Kerakyatan di Kampus IPB Dramaga, Bogor, Minggu (24/3/2019).
Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) juga merekomendasi agar pengelolaan koperasi nantinya bisa di bawah Wakil Presiden langsung.
“Nah itu nanti akan disatukan di dalam project management office dan syukur-syukur bisa di bawah Wakil Presiden yang akan datang,” harapnya.
Soetrisno menyebut, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen yang dicapai pemerintah sekarang patut disyukuri. Sebab, meski tidak mencapai target 7 persen, namun capaian dianggap lebih besar dibanding negara lain dengan kondisi ekonomi global.
Soetrisno bahkan merasa yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia dua tahun ke depan akan meningkat hingga lebih dari angka 7 persen.
Yang penting, ia menyarankan, pemerintah era selanjutnya harus lebih fokus terhadap 4 sektor ekonomi, yakni sektor agraria, sektor maritim dan ekonomi kreatif. Karena menurutnya, 4 sektor tersebut mampu meningkatkan daya ekspor dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen.
“Ada 4 sektor yang jika kita fokus ke situ maka pertumbuhan ekonomi kita itu akan besar, pertumbuhan akan mencapai 8 persen ke atas, kemudian ekspor kita bisa meningkat hingga mencapai lebih dari 300 milyar dollar. Jadi itulah keyakinan kita dimana nanti tahun 2045 Indonesia sudah menjadi negara terbesar keempat di dunia setelah China, Amerika, India, baru Indonesia,” bebernya.(detik.com)