JAKARTA – Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) menyatakan bahwa ke depan akan terjadi pengurangan jumlah bank di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh adanya bank yang melakukan konsolidasi.
Konsolidasi merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan dalam perkembangan sektor perbankan ke depan. Hal ini mutlak dilakukan untuk memperkuat aspek permodalan bank. Selain itu perkembangan ekonomi digital mengharuskan setiap bank untuk memperkuat investasi di sisi IT.
“Persaingan DPK, terutama dana murah, CASA, kan challenging. Bank yang punya teknologi dan punya platform dan cabang tentu akan lebih mampu menggalang DPK yang lebih banyak, Sehingga mungkin perbankan Indonesia jumlahnya akan berkurang secara signifikan. Hanya ada bank-bank yang punya skala, baik skala fisik maupun digital yang benar-benar kuat yang bisa survive,”ujarnya, Ketua Umum Perbanas, Kartika Wirjoatmodjo di Plaza Mandiri, Jakarta.
Meskipun demikian, Direktur Utama PT Bank Mandiri ini menjelaskan bahwa konsolidasi bukanlah sesuatu yang perlu dicemaskan. Sebab konsolidasi merupakan upaya biasa yang akan ditempuh agar tetap bertahan di tengah perkembangan zaman.
Dunia perbankan, kata dia, dengan sendirinya akan melakukan konsolidasi sebagai upaya untuk mempertahankan bisnis. Beberapa bank, sebut dia bahkan sudah menjalankan strategi konsolidasi.
“Tanpa perlu ada regulasi, atau arahan yang top down, konsolidasi ini pasti terjadi. Kita dari dulu tunggu konsolidasi ini kapan terjadi ya. Sekarang ini waktunya, Makanya kita lihat, setahun terakhir kita lihat bank-nya Bu Rita, Danamon, BTPN, itu secara natural komersial pasti akan terjadi karena punya tujuan untuk investasi IT. Kebutuhan untuk sumber funding yang jangka panjang itu dibutuhkan untuk memenangkan atau bertahan dalam persaingan di masa yang akan datang,” pungkasnya. (Liputan6.com/Net)