Lausanne – Indonesia resmi mencalonkan diri menjadi tuan rumah Olimpiade 2032. Itu ditandai dengan penyerahan surat asli Presiden RI kepada Presiden IOC Thomas Bach di Sekretariat IOC, Lausanne, Swiss.
Penyerahan surat pernyataan keinginan Merah Putih menjadi tuan rumah Olimpiade pada 2032, dilakukan oleh Dubes RI di Bern, Muliaman D Hadadenin, hari ini.
Thomas disebut merespons positif pengajuan Indonesia. Reaksi tersebut, tidak lepas dari kesuksesan Garuda sebagai tuan rumah Asian Games dan Asian Para Games 2018.
“IOC sudah mengakui kapabilitas Indonesia pada saat penyelenggaraan Asian Games dan Asian Para Games 2018 yang berjalan sukses. Kami rasa ini menjadi fondasi yang cukup kuat,” kata Christophe Dubi, executive director IOC.
Muliaman optimistis upaya menjadi tuan rumah Olimpiade 2032, menjadi kesempatan untuk menunjukkan kemampuan ekonomi. Utamanya, sebagai negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan anggota G-20.
“Momen yang tepat untuk menunjukkan kemampuan kita sebagai negara besar. Tentu saja pengalaman di 2018 lalu patut menjadi bahan pertimbangan,” ujarnya.
Keinginan menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 sudah diungkapkan secara lisan oleh Presiden RI Joko Widodo. Yakni, saat Bach mengunjungi Tamah Air di 2018.
Proses pemilihan tuan rumah Olimpiade 2032 akan dilaksanakan selambat-lambatnya pada 2024. Tokyo, Paris, dan Los Angeles kini telah ditetapkan sebagai tuan rumah Olimpiade berturut-turut pada tahun 2020, 2024, dan 2028.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir menuturkan, bila terpilih, negara wajib menyiapkan dana besar. Berkaca dari anggaran penyelenggaraan Asian Games Rp 4,5 triliun, dari usulan sebenarnya Rp 8,7 triliun. Nah, untuk Olimpiade, harus menyiapkan empat kali lipat.
“Saya tidak tahu nanti siapa Presidennya nantinya, tapi jika tidak siap anggarannya, ya lebih baik jangan menjadi tuan rumah. Daripada kita dipermalukan,” dia menyarankan.(detik.com)