Jakarta – Indonesia kehilangan salah satu andalan di dunia olahraga bulutangkis, usai Liliyana Natsir pensiun. Tapi ada Indah Cahya Sari yang bertekad jadi penerus sang legenda.
Indah baru 16 tahun, perjalanan kariernya masih panjang. Tahun lalu atlet yang turun di nomor ganda campuran ini, sama seperti Butet (julukan Liliyana) dulu, memenangi Kejuaraan Dunia Junior bersama Leo Rolly Carnando di Toronto, Kanada.
Prestasi itu diraih setelah mereka mengalahkan rekan senegara, Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti, dengan skor 21-15 dan 21-9.
Atas prestasinya tersebut, dia diberi penghargaan oleh Djarum Foundation berupa uang deposito sebesar Rp 25 juta. Sang pebulutangkis bahagia luar biasa dan makin terpacu untuk lebih berprestasi.
Salah satu ambisinya adalah mengikuti jejak sukses Ci Butet, sang legenda ganda campuran Merah Putih.
“Saya bertekad untuk menggantikan dia. Ci Butet tipenya tidak gampang menyerah, semangat luar biasa, meski lebih tua dari orang lain tapi engga mau kalah sama yang muda. Hal tersebut yang patut dicontoh,” katanya kepada pewarta kemarin.
Ia mengaku telah mengagumi pemilik medali emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro sejak masih kecil. Dia Soalnya mengikuti kiprah Liliyana melalui televisi dan youtube.
Nasib pun berpihak padanya. Suatu hari berkesempatan berlatih bersama. Selapangan bersama peraih emas Olimpiade membuatnya amat bahagia.
“Mulai kapannya (mengidolakan) lupa karena sudah lama banget. Saya lihat di televisi,” akunya.
“Waktu saya masuk Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas), sang idola memang sudah mau pensiun. Dia juga sudah jarang latihan. Tapi pernah satu kali dapat latihan defense bareng, rasanya senang banget,” jelansya.
Sayangnya, kini pebulutangkis asal Manado sudah resmi pensiun dari bulutangkis pada Januari lalu, setelah tampil di Indonesia Masters 2019. (detik.com)