SERANG – Peluang medali cabang olahraga (cabor) wushu di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dipastikan berkurang. Ini setelah M Saleh tersungkur di hari pertama babak Prakualifikasi (PON).
Dari data yang didapat, andalan di nomor sanda 52 kilogram itu dibungkam atlet wushu Jawa Barat, Bayu Pangsestu dalam tiga ronde, di GOR Sahabudin, Bangka Belitung, Minggu (23/8/2019).
Offisial wushu Banten, Rian Supriadi menuturkan, sebenarnya Banten bisa saja lolos. Soalnya sudah memenangkan babak pertama. Tapi, di ronde kedua dan ketiga, fisik Saleh habis. Alhasil mampu dimaksimalkan wakil Maung Bandung.
“Sedikit kecewa ada. Tapi namanya pertandingan, ada menang dan kalah. Harus kita terima dengan lapang dada,” paparnya usai duel.
Ia juga menerangkan, untuk hari ini banyak atlet wushu Banten yang berlaga. Seperti Abdul Aziz (kelas 56 kilogram), Rudi Agustian (kelas 60 kilogram), Sunoto (kelas 70 kilogram), Dwi Aani Retno Wulan (kelas 52 kilogram), dan Barita Junjungan Nairaho (kelas 48 kilogram).
“Semoga semuanya bisa menyegel tiket Pra PON. Jadi saya minta agar fokus pada duel dan jangan fikirkan apapun,” harapnya.
Sementara Wakil ketua II Pengurus Provinsi Wushu Indonesia (Pengprov WI) Banten, Dimas Septian menjelaskan, sebenarnya berharap banyak dari kelas 52 kilogram. Pasalnya, jadi andalan dan berpeluang dapat emas di Bumi Cendrawasih nanti.
“Hanya saja, saya pun tak tahu erornya di mana. Pasca Pra PON nanti kita evaluasi. Untuk sekarang tetap fokus ke kelas lainnya karena kami ingin semuanya bisa bertanding di Papua,” tegasnya.
Dan patut diingat atlet, jangan hanya sekedar mencari tiket PON saja. Namun harus bisa menembus semifinal. “Kan target dari KONI Banten, bila ingin ikut ke Papua minimal masuk tiga besar,” terangnya.(muh)