Pangandaran – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara turut bangga mendengar kabar Go-Jek sudah berstatus decacorn. Ia juga menyebutnya sebagai pencapaian regional, bukan cuma nasional.
“Alhamdulillah. Saya rasa kita turut bangga, karena ini bukan hanya menjadi milestone nasional, tapi juga regional,” katanya kepada media dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa (9/4/2019).
“Karena Go-Jek juga hadir di beberapa negara di kawasan ASEAN. Menurut saya membanggakan,” tuturnya mengenai kabar keberhasilan Go-Jek menjadi startup decacorn pertama Indonesia.
Menurut Rudiantara, keberhasilan Go-Jek menunjukkan kepercayaan masyarakat dan investor, baik lokal maupun asing, terhadap perusahaan teknologi Tanah Air.
“Investor Go-Jek bukan hanya asing, (lokal) ada Astra, ada Djarum. Kepercayaan terhadap bisnis baru, bukan bisnis konvensional,” ujarnya.
Ia berjanji pihaknya akan terus membantu Go-Jek, termasuk melalui diplomasi dalam rangka perluasan pasar perusahaan tersebut ke luar negeri.
“Iya dong (bantu diplomasi), itu perusahaan Indonesia. Masa kita gak bantu, bangga kan,” jelasnya.
Salah satu hal mengesankan tentang Go-Jek, imbuhnya, adalah kontribusi terhadap ekonomi Indonesia. Ia menggambarkan bahwa pada tahun 2018 lalu perusahaan ride hailing tersebut berkontribusi sebesar Rp 44 triliun terhadap perekonomian nasional.
“Rp 23 triliun dari Go-Ride, Rp 18 triliun dari Go-Food. Bayangkan, order ayam geprek saja 2018 sudah 9 juta boks. Kalau dijejer bisa berapa menara Eiffel,” jelasnya.
Demi mendukung pertumbuhan bisnis rintisan (startup) di Indonesia, Rudiantara pun menegaskan pihaknya akan berusaha mempermudah dari sisi regulasi. Kemenkominfo yang dulu bersifat sepenuhnya regulator, kata dia, saat ini setengahnya adalah fasilitator.
“Kalaupun jadi regulator, kita harus menjadi light-touch regulation, kita tahu di Kominfo jenis izin berkurang, yang tadinya 34-35, sekarang Cuma 4-5 izin,” ujar dia.(detik.com)