SERANG – Gerakan Bela Rakat (Geber) yang terdiri dari Himpunan Mahasiswa Serang serta Komunitas Soedirman 30 (KMS 30) menggelar aksi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Aksi tersebut berlangsung kondusif di depan halaman kampus Universitas Negeri Islam Sultan Hassanudin Banten, Selasa (10/7/2018).
Koordinator umum KMS 30 Faqih Helmi mengatakan, bahwa dibawah kendali rezim Jokowi beberapa tahun terakhir ini sering kali menaikan harga BBM yang membebani perekonomian masyarakat ditengah situasi ekonomi sedang tidak stabil.
“Diam-diam Rezim kembali menaikan harga BBM non subsidi. Pertamax naik Rp. 600 dari harga Rp. 8.900 menjadi Rp. 9.500, dan Turbo naik dari harga Rp. 10.150 menjadi Rp. 10.500, sedangkan Declite yang tadinya Rp. 8.100 menjadi Rp. 9.000 serta Pertalite dari harga Rp.10.000 menjadi Rp. 10.500,” ujarnya.
Lanjut Faqih, kebijakan Jokowi yang menaikan harga BBM tersebut sangat berdampak besar terhadap keseimbangan perekonomian negara, serta akan berimplikasi pada keberlangsungan hidup masyarakat.
“Dengan adanya kenaikan harga BBM otomatis akan mempengaruhi kenaikan bahan pokok lainnya,” katanya.
Untuk itu pihaknya menuntut pemerintahan Jokowi-JK agar menurunkan harga BBM, serta jikapun ada kenaikan BBM dikemudian hari agar mensosialisasikan secara massif kepada masyarakat.
“Pemerintah saat ini tidak mempunuai solusi dan terobosan baru untuk mengatasi perekonomian, sehingga rakyat kembali yang menjadi korban. Maka semakin jauh cita-cita bangsa akan terwujud sebagaimana amanat Undang-undang Dasar 1945 dalam konteks memakmurkan rakyat Indonesia,” tandasnya. (Ram)