SERANG – Cabang olahraga (cabor) gantole memastikan diri meloloskan empat atlet menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 Papua. Kepastian ini, usai berlaga di babak prakualifikasi yang dimulai sejak 16-24 Oktober 2019, di Lanud Sulaiman, Jawa Barat.
Dari data yang didapat, empat atlet itu adalah Agung Permana, Ening Kurnia, Tb Husni Mubarok, dan Aji Enoh. Semuanya merupakan atlet yang masuk program Pelatda Jangka Panjang (PJP) KONI Banten.
Untuk Agung dan Ening, akan berlaga di Bumi Cenderawasih (julukan Papua) pada kelas Ketepatan Mendarat (KTM) B beregu, usai dapat wildcard sebagai peraih medali emas di PON 2016. Lalu Husni dan Aji tampil di nomor KTM A beregu, setelah menyegel keping perunggu Pra PON.
Selain tampil di kategori yang telah direngkuh, keempat atlet gantole Banten masih bisa ikut di nomor lainnya. Seperti KTM perorangan kelas A&B, KTM beregu kelas A&B, dan RTG perorangan kelas A&B.
Atlet sekaligus asisten pelatih gantole Banten, Aji Enoh mengaku gembira. “Syukur Alhamdulillah, kami mampu memenuhi target dengan masuk di semua kategori yang akan diperlombaan nanti di Papua,” papar Aji kepada wartawan, Jumat (25/10/2019).
Ia juga menjelaskan, sebenarnya Banten berpeluang menambah medali lagi di Pra PON. Pasalnya masih bertarung di jenis lintas alam terbatas atau RTG di Gunung Telemoyo, Semarang, Jawa Tengah.
“Akan tetapi, RTG yang diagendakan lima hari pertandingan, tidak bisa terlaksana sampai selesai karena cuaca buruk. Padahal kami masih punya peluang di sana. Tapi ya sudahlah, tidak perlu disesali. Mungkin belum rezeki Banten,” bebernya.
Ke depan, pria yang berprofesi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten tersebut mewanti-wanti kepada atlet lainnya untuk tidak malas dan berpuas diri dengan apa yang diraih di Pra PON kemarin.
“Jadikan pelecut semangat untuk berlatih lebih giat lagi dan mencetak prestasi lebih membanggakan. Saya yakin atlet gantole lainnya mampu berjaya,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, jelang pesta olahraga terbesar di Tanah Air nanti, dirinya hanya akan meminta bantuan peralatan kepada KONI Banten. “Kebetulan, di Pra PON kemarin, ada beberapa alat kami yang rusak dan tak dapat diperbaiki lagi. Jadi harus beli yang baru,” pungkasnya.(muh)