Cilegon – Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Cilegon Edi Ariadi meninjau kantor Diskominfo Kota Cilegon pada Selasa (22/1/2019). Tujuannya, untuk melihat pelayanan Cilegon Smart City dan progres Command Center 112.
Edi didampingi oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Sandi dan Statistik (Diskominfo) Kota Cilegon Achmad Jubaedi dan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Cilegon Ahmad Aziz Setia Ade Putra serta Dewan Pengawas Radio Mandiri FM Sutisna Abas.
Usai meninjau, Edi mengatakan, pelayanan Cilegon Smart City dan Mini Command Center 112 sudah cukup bagus.
“Saya merasa bangga, meski belum bisa setara dengan Kota Tangerang atau Tangerang Selatan. Saya juga berharap pelayanan bisa lebih maksimal lagi. Sekarang sistemnya juga sudah terbilang sangat bagus,” kata Edi.
Lebih lanjut, ia ingin, Mini Command Center 112 bisa bermanfaat dan membawa berkah. Edi juga meminta agar seluruh organisasi perangmat daerah (OPD) tetap bersinergi dengan Diskominfo terkait dengan pelayanan 112.
“Semua program Smart City semoga terealisasi dengan baik dan juga Mini Command Center 112 dapat digunakan dengan baik terutama untuk pemantau keluhan serta aduan dari masyarakat Kota Cilegon,” tuturnya.
Sementara, Kepala Dinas Kominfo Kota Cilegon, Achmad Jubaedi menyampaikan bahwa beberapa layanan Cilegon Smart City masih butuh koreksi. Namun berjanji akan berupaya meningkatkannya.
“Kita akan terus memaksimalkan pelayanan Smart City seperti CCTV yang dipasang baru di alun-alun dan Landmark Kota Cilegon. Di 2019, kami juga ada pemasangan CCTV lagi di beberapa titik, agar semakin banyak sudut Kota yang bisa terpantau. Titik traffic lalu lintas yang padat akan menjadi prioritas pemasangan CCTV,” jelas Jubaedi.
Selain itu, Jubaedi mengungkapkan, pemantauan kota dari satu ruangan, pelayanan aduan 112 yang bisa diakses oleh warga Kota Cilegon, masih kekurangan sumber daya manusia (SDM). Itulah yang menjadi penyebab belum maksimalnya layanan tersebut.
“Operator 112 hanya ada dua orang, padahal idelanya operator enam orang bekerja dengan sistem shift karena harus standbye 24 jam demi melayani masyarakat,” ungkapnya.(tala)