Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Serang terus berupaya melakukan pemulihan ekonomi Nasional mewujudkan kemandirian pangan untuk kemajuan masyarakat Desa.
Salah satu upaya yang dilakukan di tahun 2022 ini yakni dengan membangun ketahanan pangan masyarakat dan meningkatkan potensi usaha di Desa.
DPMD Kabupaten Serang di bawah kepemimpinan Nanang Supriatna, S.Sos, M.Si, sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas dan Sekretarisnya IR. Irawati Erlina, M.Si, terus memaksimalkan potensi Desa di masa pandemic Covid 19 yang belum juga usai.
Sesuai intruksi Pemerintah Pusat melalui Kementerian Desa Republik Indonesia mewajibkan pemerintah desa menjalankan tiga program prioritas dari pemanfaatan dana desa, yakni penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) 40 persen, penanganan covid-19 atau PPKM 8 persen, ketahanan pangan 20 persen. Sisa 32 persen untuk keperluan baik operasional maupun pengembangan BUMDes.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Serang Nanang Supriatna, S.Sos, M.Si menjelaskan BLT dana desa dengan presentasi 40 persen itu untuk jangka waktu satu tahun atau di tahun 2022. Hal ini merupakan bentuk kepedulian dan upaya saling menjaga kestabilan perekonomian masyarakat di masa pandemi.
Kemudian, sebagai upaya penguat guna meminimalisir penyebaran wabah covid 19, DPMD melalui Pemerintah Desa mengarahkan agar terus menjaga dan mengingatkan warga agar menaati protokol kesehatan. Serta menjalankan program ketahanan menyediakan stok pangan di tingkat Desa dengan beragam bentuk usaha baik perikanan, peternakan ataupun perkebunan.
“Melalui pemerintah desa, warga diajak membangun usaha seperti budidaya ikan air payau, bebek petelur, kambing serta perkebunan, menyesuaikan potensi di setiap wilayah,” kata Nanang menjelaskan kepada infobanten.id belum lama ini.
Pemulihan ekonomi Nasional ini, harus dibarengi dengan program-program pemberdayaan masyarakat. DPMD mendorong agar BUMDes lebih aktif lagi. Pemerintah Desa terus mencari berbagai macam jenis usaha baru yang dibarengi dengan penyertaan modal dari pemerintah desa kepada teman-teman BUMDes.
Inovasi yang dilakukan DPMD Kabupaten Serang
Untuk mewujudkan kemajuan BUMDes, pihaknya melakukan berbagai inovasi. Tahun ini akan dimulai kerjasama dengan Bank Jabar Banten (BJB) dengan membuka Waroeng BJB. Program ini merupakan layanan perbankan di level desa yang bisa dimanfaatkan warga melalui kegiatan BUMDes seperti pembayaran token listrik, pulsa, dan lainnya.
Selain itu, paihaknya juga bekerjasama dengan BRI guna membuat program untuk pemerataan masyarakat dengan peningkatan kualitas SDM di pengurus BUMDes. “Nanti bisa juga ada bantuan-bantuan permodalan di BRI. Kan mereka juga punya program BRI Link yang bisa disinergikan dengan BUMDes,” ungkapnya.
Bukan hanya itu, pihaknya juga sedang merintis kerjasama dengan PT Pos Indonesia yang nantinya akan ada gerai-gerai baru kantor pos di desa-desa dengan nama Warung Pos Desa.
Tujuannya adalah agar mobilitas barang keluar masuk antar desa dalam Kecamatan atau antar desa Kabupaten ini bisa bisa lebih luas lebih dan mudah aksesnya, sehingga nanti akan medongkrak ekonomi pedesaan agar bisa tumbuh berkembang sekalipun dalam kondisi seperti ini. “Bisa juga kirim produk UMKM ke kecamatan lain,” ujarnya.
Selain itu, ada peningkatan kualitas dan kapasitas SDM dari kepala desa dan perangkat desa dengan pelatihan-pelatihan sehingga mereka selalu melakukan evaluasi.
Secara kualitas ditingkatkan karena memang banyak kepala desa yang baru-baru yang mungkin perlu distandarisasi kemampuannya, sehingga mereka punya punya brand yang sama untuk bersama-sama membangun Pemerintah Desa. (Adv)