SERANG – Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Serang pada 2019 lalu berhasil memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat luas. Baik di bidang pangan dan perikanan.
Salah satu indikatornya, sukses di bidang ketersediaan dan distribusi pangan serta bidang konsumsi dan keamanan pangan, di mana mampu mencapai Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan raihan 97,10 persen. Dari target ketersediaan pangan utama 188.996,55 kilogram per 1.000 penduduk, tercapai sebesar 183.508,77 kilogram per 1.000 penduduk.
Berikutnya sukes menggenjot skor Pola Pangan Harapan (PPH) dari bidikan 88,40 persen dan terpenuhi 88,60 persen atau sekitar 100,23 persen dari capaian yang diminta.
Prestasi yang telah ditorehkan tersebut jadi pelecut semangat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pimpinan Suhardjo S.Pi, MM dan Drs. H. Daba M.Si sebagai sekretaris untuk lebih maksimal lagi di 2020.
“Indikator ketersediaan pangan pada 2020 diharapkan mencapai 188.821,22 kilogram per 1.000 penduduk dan PPH dipersentasi 89,40 persen. Semoga bisa melebihi target,” papar Suhardjo kepada awak media.
DKPP Kabupaten Serang pun akan konsentrasi menjaga stabilitas pangan, dengan mencanangkan program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Inovasi ini memanfaatkan pekarangan rumah warga untuk lahan pertanian seperti menanam sayuran hingga kolam ikan.
Kemudian untuk ketersediaan dan distribusi pangan, DKPP Kabupaten Serang mengarah pada metode lumbung pangan. Dari 34 unit lumbung pangan, ada 31 unit yang aktif dan tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Serang.
“Tujuannya, pada saat musim paceklik bisa dimanfaatkan. Seperti untuk menjaga stabilitas harga saat belum panen dan saat panen raya harganya tidak jatuh,” ucapnya.
Selanjutnya ada satu lumbung pangan daerah, yang memiliki 210 ton gabah kering setara dengan 120 ton beras. “Kami siapkan untuk keperluan saat ada bencana yang dinyatakan oleh bupati,” ujarnya.
Tak hanya memikirkan soal pangan, DKPP Kabupaten Serang juga fokus di perikanan. Suhardjo menginginkan produksi ikan di 2020 bisa tercapai baik dari hasil tangkap maupun budidaya ikan.
Hasil tangkap sendiri berharap cuaca alam yang bersahabat, sehingga sektor penangkapan nelayan bisa meningkatkan produksi dan tentunya dengan bantuan pembinaan dan teknologi dari DKPP Kabupaten Serang.
Di sektor budidaya ikan, melakukan budidaya air tawar. “Kami ada kolam, teknologi bioflok, dan akan coba dua komoditas ikan yaitu nila dan udang galah,” bebernya.
Untuk budidaya air payau, pembudidaya diberikan arahan serta penyuluhan agar menanam bandeng, udang, dan rumput laut. “Bandeng coba diberikan alat agar semi intensif dengan kasih pakan, udang masih coba alternatif vaname, dan rumput laut dilaksanakan pembinaan,” jelasnya.
Terakhir budidaya air laut, DKPP Kabupaten Serang memiliki beberapa kelompok budidaya ikan keramba jaring apung di Pulo Panjang. Jenis ikan yang dikembangkan adalah ikan kerapu cantang, walau waktu peliharaannya panjang mencapai 8-9 bulan, namun harganya cukup bagus. Bahkan kelompok di sana sudah mulai produksi. “Rumput laut cotoni di Lontar juga terus dibudidayakan,” pungkasnya.(muh)