SERANG – Keberadaan lembaga Bursa Kerja Khusus (BKK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Kabupaten Serang masih minim. Dari 81, baru ada 27.
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja (Binapenta) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Serang, Ugun Gurmilang mengatakan, keberadaan BKK di sekolah-sekolah SMK sangat penting untuk memfasilitasi siswanya yang telah lulus sekolah agar bekerja di industri-industri.
“BKK juga bisa menjadi informasi apabila ada industri yang membutuhkan tenaga kerja,” jelas Ugun, Senin (17/6/2019).
Ia mengatakan, pihaknya telah melakukan kerjasama dengan beberapa SMK di Kabupaten Serang dalam bentuk BKK.
“Keberadaan BKK di SMK sangat penting tapi di kita belum semua SMK memilikinya. Ke depan kami targetkan semua memiliki BKK,” tekad Ugun.
Ia menjelaskan, tugas dan fungsi BKK di antaranya yaitu memfasilitasi siswa pembuatan kartu kuning secara online bagi siswa yang akan bekerja, kemudian melakukan Memorandum of Understunding (MoU) dengan industri terkait dengan perekrutan tenaga kerja.
“Jadi pada saat industri membutuhkan tenaga kerja misalnya, butuh untuk operator 50 orang, industri bisa menyampaikannya ke sekolah,” ujarnya.
Setelah pihak industri menyampaikan kebutuhan tenaga kerja, ia menuturkan, selanjutnya pihak sekolah menyiapkan tenaga-tenaga yang memiliki skil untuk diajukan ke pihak industri.
“Dengan adanya kerjasama antara sekolah dengan industri, maka akan memudahkan siswa untuk bisa bekerja. Karena waktu saya ke sekolah SMK, siswanya pada bilang kalau kepanjangan SMK adalah sekolah mencari kerja,” paparnya.
Dirinya pun mengungkapkan, sebelum puasa atau di April, pihaknya menyaksikan kerjasama antara SMK Kragilan dengan tiga perusahaan yang ada di Serang Timur.
“Kami menyaksikan langsung sudah tiga kali kerjasama dengan industri, ada dari PT Kino Indonesia, PT Nippon Indosari Corporation, dan PT Mitsuba Indonesia. Tugas kami memantau dan memfasilitasi persyaratan apa saja yang dibutuhkan calon tenaga kerja,” pungkasnya.(muh)