Dalam upaya menekan angka pengangguran, Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Banten membentuk tim vokasi dengan perusahaan.
Nantinya perusahaan diwajibkan melaporkan kebutuhan skil tenaga kerja untuk mengembangkan produksi bisnisnya.
Lalu Disnakertrans Banten akan melatih skil masyarakat sesuai spesifikasi kebutuhan perusahaan. Sehingga dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja.
“Vokasinya kita bekerja sama dengan forum HRD yang menyampaikan kebutuhan industri terutama di BLK kita dan kementerian menyiapkan kebutuhan yang dibutuhkan industri,” kata Kepala Disnakertrans Banten, Septo Kalnadi, Minggu (25/8/2024).
Septo menyebutkan, hingga saat ini Balai Latihan Kerja milik Pemprov Banten dan kementerian, telah menyesuaikan pelatihan dengan kebutuhan industri.
Namun perlu ada penyesuaian dari alat produksi. Misal di BLK masyarakat diajarkan mesin jahit dengan satu jarum, tapi perusahaan sudah menggunakan dua jarum.
“Misal alumni BLK kita ditunggu kelulusannya untuk menjahit, kita latih 1 jarum dan perusahaan membutuhkan 2 jarum tinggal penyesuaian,” jelasnya.
Tidak hanya sektor industri, pihaknya juga mengaku telah menyediakan pelatihan content creator dan make up artis agar masyarakat yang dilatih dapat berwirausaha.
“Pelatihan content creator, make up artis itu juga ada, pariwisata mendorong untuk industri kreatif itu mendorong perekrutan tenaga kerja,” ucapnya.
Pengangguran masih jadi persoalan krusial di Provinsi Banten. Dimana data BPS menunjukan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Februari 2024 mencapai 7,02 persen atau 425 orang. (Dhan)