SERANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang terus melakukan upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tak terkecuali pada tahun 2022 ini. Selain menghadapi pandemi virus corona atau Covid-19, persoalan kesehatan lainnya juga jadi prioritas.
Bahkan, dalam program utama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pimpinan drg Agus Sukmayadi dan Sekretarisnya Heni Widhani, SKM, Dinkes Kabupaten Serang berupaya di antaranya menekan angka stunting, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Kepala Dinkes Kabupaten Serang, drg Agus Sukmayadi mengatakan, pihaknya mulai mengintervensi stunting sejak 2020. Hal itu sesuai dengan surat keputusan Menteri Kesehatan (Menkes) untuk mengendalikan angka stunting.
Upaya yang dilaksanakan sendiri, yakni dengan delapan aksi konfergensi penanganan stunting. Delapan konfergensi tersebut dilakukan secara terintegrasi dengan melibatkan berbagai OPD dan instansi vertikal lainnya.
Kemudian, upaya pencegahan lainnya yang digaungkan Dinkes Kabupaten Serang adalah pendampingan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Berbagai usaha yang sudah berjalan, diakuinya mampu mengendalikan indikasi stunting di Kabupaten Serang. Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2019, angka prevelansi stunted di Kabupaten Serang 39,43 persen. Lalu pada 2020-2021, angka prevalansi stunted berdasarkan data SSGI berhasil turun menjadi 27,2 persen.
“Alhamdulillah ada penurunan sekitar 12,23 persen,” ujarnya.
Berikutnya, dalam rangka mengurangi AKI-AKB, Dinkes Kabupaten Serang merancang berbagai metode. Salah satunya, melalui penyerta Kesehatan Ibu dan Bayi Baru Lahir (KIBLA).
KIBLA bertujuan untuk mengantisipasi risiko kematian bagi ibu melahirkan. Berikutnya melakukan pendampingan gizi bagi bayi baru lahir.
Dalam mendalami kasus AKI-AKB, pihaknya pun coba menelusuri sebab terjadinya AKI-AKB melalui audit maternal perinatal. Sehingga, dapat diambil kebijakan yang optimal dalam penanganannya.
Terakhir, dalam membuat audit, Agus menyatakan melibatkan tim ahli dari Rumah Sakit Dradjat Prawiranegara Serang (RSDP). “Kita pun libatkan dokter spesialis kandungan, jadi audit benar-benar dilakukan oleh tim ahli,” pungkasnya.(muh)