SERANG – Pembangunan empat Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Serang yang terkena proyek Tol Serang-Panimbang belum menemui titik terang. Padahal, pembangunan jalan tol sudah mulai berjalan.
Kabid SD pada Dindikbud Kabupaten Serang Aber Nurhadi membenarkan hal tersebut. Kata dia, empat SD tersebut adalah SDN Cikeusal, SDN, Kragilan, SDN Cipete, dan SDN Lebak. “Seharusnya sih pembangunan pengganti sudah mulai di bangun sejak Juli lalu, sesuai arahan PPTK Tol Serang-Panimbang. Tapi hingga Agustus ini belum ada tanda-tanda,” keluh Aber.
Ia memprediksi, kelambatan ini disebabkan oleh gagal lelang atau proses lelang yang masih berjalan di pusat. “Kemungkinan sih seperti itu. Soal lelang masalahnya,” ucapnya.
Meskidemikian, pria berkacamata itu tidak akan mengijinkan bila empat sekolah tersebut digusur sebelum ada lokasi dan bangunan yang baru. “Kami akan tegas. Bila bangunan sudah oke dan tinggal serah terima kunci, sekolah boleh digusur. Bila tidak, jangan harap. Itu bisa mengganggu proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa-dan siswi,” tuturnya.
Sementara itu, Asisten Daerah (Asda) I Kabupaten Serang, Agus Erwana juga belum mengetahui secara pasti apa penyebab yang sebenarnya terjadi. Pasalnya, yang dirinya tahu, titik lokasi pengganti sudah ditetapkan. DEDnya pun ada. “Hanya Balai Desa Cikeusal saja kalo tidak salah yang tertinggal. Belum ada, sedang dicarikan,” kata Agus.
Mantan Plt Sekda Kabupaten Serang itu pun mengungkapkan akan jemput bola ke PPTK Tol Serang-Panimbang untuk mengetahui kepastinya pembangunan empat sekolah SD tersebut dan tanah atau bagunan warga lainnya yang terkena dampak proyek tersebut.
“Insya Allah besok kami ke sana. Kami jemput bola saja, tidak usah menunggu terlalu lama.(anm)