TANGERANG – Pasca jebolnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang pada 22 Mei 2020 lalu, DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyampaikan permohonan maaf kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang.
Hal ini disampaikan Sekretaris Komisi III DPRD Tangsel, M Azis. Ia pun bersama anggota dewan lainnya langsung melakukan kunjungan kerja ke PDAM TB, untuk mencari solusi terbaik.
Pasalnya, dampak jebolnya sampah TPA Cipeucang mencemari Kali Cisadane yang menjadi salah satu sumber bahan baku utama air baku PDAM TB.
“Ini kan musibah. Kalau musibah kan kita sama-sama mencari solusi,” ucapnya, Kamis (28/5/2020).
Politikus partai Golkar itu menyampaikan, sejatinya pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi volume sampah. Antara lain dengan bekerjasama dengan daerah Bogor membuat TPA di wilayah Nambo dan mengajak pengiat lingkungan untuk membersihkan sampah.
“TPA Cipeucang itu nantinya tidak digunakan lagi bila TPA di Nambo selesai. Cipeucang akan jadi ruang terbuka hijau,” tambahnya.
Lalu, dewan pun sudah meminta Pemkot Tangsel memperbaiki bangunan TPA yang jebol serta memfungsikan TPS sementara.
“Kita minta yang jebol diperbaiki dan mencari TPS sementara. Itu urusan kepala daerah lah bekerja sama dengan daerah lain,” tambah angota dewan dua periode ini.
Sementara Direktur Umum PDAM TB, Doddy Efendi menjelaskan, pasca insiden tersebut, pihaknya segera memperketat pengecekan air sungai setiap 15 menit. Bahkan, penambahan zat kimia (Clorin) dilakukan guna menjaga kualitas air.
Akibatnya biaya produksi air baku membengkak. “Ini sudah jadi resiko kami, kan tidak bisa dirembes,” ketusnya.(Bd)