SERANG – Berbeda dari hari biasanya, ratusan pendekar dengan pakaian lengkap jawara Banten berkumpul di halaman Pendopo Bupati Serang, Senin (23/12/2019).
Dikira akan melakukan demonstrasi, ternyata menyatakan dukungan serta siap mengawal kebijakan pro rakyat yang dilakukan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah.
Mereka berdatangan sejak pukul 7.30 WIB, dan setia menanti untuk bertemu pimpinan tertinggi di Kabupaten Serang yang saat itu tengah menghadiri acara peringatan Hari Ibu di Pendopo Bupati Serang. Sekira pukul 11.15 WIB, para pendekar baru bisa bertemu dan diterima oleh Bupati Serang.
Tatu merasa terharu dan bangga mendapatkan kunjungan dari para pendekar. Ia meminta para pendekar untuk mengawal program Pemkab Serang agar bisa berjalan dengan baik.
“Kita jaga kondusivitas Kabupaten Serang. Para pendekar merupakan aset sekaligus penggerak pembangunan,” ujarnya.
Dirinya mengaku tidak anti kritik, tetapi harus disampaikan dengan cara baik serta tidak mengandung unsur fitnah dan ujaran kebencian. “Kami terbuka atas segala saran dan masukan. Tidak hanya melalui saya selaku Bupati, tetapi juga bisa melalui Pak Wakil Bupati, Pak Sekda, dan jajaran dinas terkait. Insya Allah, kita terus berjuang membangun Kabupaten Serang untuk kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Usai pertemuan, para pendekar berfoto bersama serta mengawal Tatu hingga ke gedung DPRD Kabupaten Serang yang saat itu akan menghadiri rapat paripurna. Semuanya bahkan siaga menunggu hingga orang nomor satu di Kabupaten Serang tersebut keluar gedung DPRD dan kembali ke Pendopo untuk menjalankan tugas kedinasan.
“Kami sudah komitmen untuk mendukung program Ibu Bupati Serang yang pro terhadap pembangunan di Kabupaten Serang. Kedatangan kita sebagai bentuk support,” kata Sekretaris Persatuan Pendekar Persilatan Seni Budaya Banten Indonesia (PPPSBI) Kabupaten Serang Medi Subandi kepada wartawan.
Dia menilai, sampai sekarang Pemkab Serang sudah membuat program yang sudah dirasakan oleh masyarakat secara luas. Antara lain, pembangunan infrastruktur jalan dengan betonisasi hingga pemberian ambulans bagi pemerintah desa.
“Tugas kami mengawal agar program bisa berjalan dengan baik. Kami tidak menghendaki ada pihak-pihak yang melakukan cara-cara negatif yang justru mengganggu kondusivitas yang selama ini sudah terjaga,” jelasnya.(muh)