SERANG – Adanya permintaan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah untuk mendata perahu nelayan yang rusak akibat tsunami yang melanda Kabupaten Serang beberapa waktu lalu, langsung disikapi Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP).
Sekretaris DKPP Kabupaten Serang, Suhardjo memastikan hingga kini masih melakukan pendataan terhadap kapal nelayan terdampak tsunami Selat Sunda di wilayah Anyer-Cinangka. “Masih verifikasi, belum selasai,” ujarnya.
Suhadrjo menuturkan, data sementara menyebutkan, di wilayah Cinangka terdapat 48 kapal yang terdampak. Kapalnya berukuran kecil yang terbuat dari kayu. Harganya ditaksir sekitar Rp 15-20 juta per kapal. Sedangkan di Anyer 12 kapal terdampak. Kebanyakan berukuran besar yang harganya diprediksi Rp 200 juta. Meski demikian, data masih mungkin bertambah mengingat pendataan masih berjalan.
Ia juga mengungkapkan, para nelayan tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya. Kebanyakan dari mereka mencari pekerjaan lain untuk sementara waktu. “Kapal rusak jadi cari kerjaan lain dulu. Kami juga enggak ada pos anggarannya (untuk perbaiki kapal), mohon bersabar. Mudah-mudahan bisa segera dibantu,” harapnya.(anm)