SERANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang berencana bekerjasama dengan PT. Indomobil Prima Energy untuk menggandeng Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Serang dan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di pedesaan melalui program bantuan SPBU.
Hal itu, diungkapkan Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah saat sosialisasi program kerjasama bantuan SPBU (Distribusi BBM Exxon Mobile).
Turut hadir, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Serang Rudi Suharto, perwakilan dari PT Pertamina dan beberapa Kepala Desa di Kabupaten Serang.
Tatu menjelaskan, Program tersebut dibawa dari kementrian untuk pengembangan BUMDes melalui perusahaan yang memberikan kemudahan bagi Desa yang berminat melakukan kerjasama. “Peluang ini terbuka lebar untuk usaha dikembangkan oleh BUMDes dan jangan sampai disia-siakan. Karena, kerugiannya juga minim,” ungkapnya saat memberikan sambutan di Aula Tb Suwandi, Pemkab Serang, Selasa (2/10/2018).
Ia juga menilai, dengan adanya SPBU mini di wilayah pedesaan diharapkan memberikan kemudahan dan percepatan perolehan bahan bakar yang dibutuhkan masyarakat dengan harga murah dan kualitas yang baik. “Nanti ada program seperti SPBU mini untuk usaha dan usaha tersebut juga membantu warga agar tidak jauh saat membeli bahan bakar ,” ujarnya.
Masih kata Tatu, Pemkab Serang akan mendorong BUMDes untuk memiliki korbisnis terlebih dahulu. Pasalnya, belum ada BUMDes yang berhasil menjalankan usaha selain di sektor wisata seperti di Desa Cikolelet, Kecamatan Cinangka. “Dengan hadirnya SPBU di pedesaan juga akan menyerap tenaga kerja lokal Desa. Sehingga, pengangguran dapat berkurang dan peningkatan ekonomi masyarakat Desa di Kabupaten Serang,” imbuhnya.
Sementara itu, Sekertaris DPMD Kabupaten Serang, Rudi Suharto mengapresiasi program tersebut bisa dimanfaatkan pengembangan usaha BUMDes di Desa Kabupaten Serang. “Kami sambut bersama agar program ini bisa berjalan dengan baik dan menjadi peluang untuk Desa agar bisa mandiri melalui program ini,” tuturnya.
Ia menambahkan, kerjasama tersebut memiliki perluang profit yang jelas untuk BUMDes. Pasalnya, BUMDes memberikan biaya investasi hanya 25 persen. “Selebihnya dari pihak perusahaan yang akan menutupi modal tersebut dan peluang ini bisa dimanfaatkan ,” tutupnya.(anm)